Connect with us

Published

on

Film superhero Joko Anwar, Gundala mulai tayang di bioskop pada Kamis, 29 Agustus 2019. Selama tiga hari tayang, jumlah penonton film itu mencapai lebih dari 500 ribu. Tentunya hal ini adalah sebuah pencapaian tersendiri. Gundala menjadi pembuka jalan untuk Bumilangit Cinematic Universe (BCU). Di tengah kepopuleran Marvel Cinematic Universe dan DC Extended Universe, BCU akan membawa para pahlawan super lokal Indonesia ke layar lebar. 

Galeri Video


Gundala sendiri bisa dikatakan sebagai perpaduan antara The Flash, manusia tercepat dari DC Comics dan pahlawan mistis Jawa pengguna petir Ki Ageng Selo. Karakter komik ini diciptakan oleh Harya Suraminata, atau dikenal sebagai Hasmi pada 1969, tulis Jakarta Globe.

Adaptasi film layar lebar dari karakter ini tayang pada 1981. Gundala diperankan oleh Teddy Purba. Sedangkan Gundala versi Joko Anwar diperankan oleh Abimana Aryasatya.

Advertisement

Film ini juga akan tayang perdana di dunia dalam the Toronto International Film Festival bulan depan. 

Gundala dimulai dengan sejarah hidup Sancaka, alter ego Gundala. Dia adalah anak jalanan yang dibuang oleh orang tuanya. Dipaksa mengais sampah untuk bertahan hidup di kota, dia hanya bisa melihat kejahatan merajalela dan ketidakadilan mendominasi hidupnya. 

Sancaka lalu memperoleh kekuatan untuk menggunakan petir untuk melawan dan mengalahkan para penjahat. Termasuk musuh bebuyutannya Pengkor, diperankan aktor Malaysia Bront Palarae. 

Advertisement

Setelah memperoleh kekuatan super baru itu, Sancaka mengalami dilema klasik yang dialami para superhero: haruskah dia melawan kejahatan sebagai pahlawan bertopeng atau menjalani hidup secara normal?

Joko membuat beberapa perubahan dari seri komik aslinya. Termasuk membuat Sancaka bekerja sebagai satpam untuk pabrik percetakan dan bukan di laboratorium sebagai ilmuwan jenius. 

Sang sutradara itu berkata dia ingin Gundala terlihat sebagai pahlawan yang rendah hati, yang familiar di antara para penonton. “Gundala bukanlah pahlawan super yang bisa melakukan semuanya. Dia adalah pahlawan super yang rapuh,” kata Joko sebelum mulai syuting.

Advertisement

Supaya lebih realistis, semua adegan film itu disyuting di lokasi. Joko mengurangi penggunaan layar hijau. Dia ingin para aktor melakukan sendiri adegan pertarungan dan mengurangi penggunaan CGI.

Apa selanjutnya?

Setelah kesuksesan Gundala ini, ada kemungkinan Joko membuat sekuel film ini.

Selain itu, akan ada banyak pahlawan super dari BCU yang akan tayang di bioskop segera.

Advertisement

Sri Asih akan tampil dalam film solo. Film pertama sendiri sedang dalam tahap penggarapan, ujar Wicky V Olindo, produser Screenplay Pictures. 

“Setelah Gundala, kami ingin seorang pahlawan super wanita dan Sri Asih adalah sosok itu. Kami tidak ingin langsung ke Godam [pahlawan super pria lain] setelah Gundala.  Penonton ingin variasi,” kata Wicky.

Sri Asih akan diperankan oleh Pevita Pearce dan dijadwalkan tayang tahun depan. 

Advertisement

Berikut ini daftar para pahlawan super BCU dan pemerannya: 

Aquanus (Nicholas Saputra), Cempaka (Vanesha Prescilla), Nila Umaya (Della Dartyan), Ghani Zulham (Ario Bayu), Ridwan Bahri (Lukman Sardi), Dewi Api (Dian Sastro), Virgo (Zara JKT48), Mustika Sang Kolektor (Tatjana Saphira), Godam (Chico Jerikho), Tira (Chelsea Islan), Merpati (Tara Basro), Desti Nikita (Asmara Abigail), Camar (Hannah Al Rashid), Tanto Ginanjar (Daniel Adnan), Bidadari Mata Elang (Kelly Tandiono), dan Mandala (Joe Taslim). 

Advertisement

Tim suka menulis berbagai hal, dan menonton film, serial TV, drama atau sekedar menonton video lainnya di YouTube. Pada waktu senggang, Tim suka belajar membuat ramen.

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tag Populer

Dukung Layar Hijau

Menyajikan informasi dalam bentuk artikel dan video secara konsisten memerlukan biaya yang tidak sedikit. Untuk memenuhi biaya operasional, Layar Hijau mencari penghasilan melalui iklan dan link afiliasi, contohnya dari Shopee dan Tokopedia untuk menutup biaya itu.Tapi sayangnya pemasukan itu tidaklah cukup untuk biaya operasional terutama setelah pandemi kecuali kalian membantu kami. Salah satu cara untuk menolong LayarHijau untuk terus berkembang dan bertahan adalah berkontribusi di Saweria dengan pembayaran minimal Rp2.500. Kalian bisa berkontribusi di sini.

Advertisement

Pilihan Editor

Trending

Ads Blocker Image Powered by Code Help Pro

Ads Blocker Terdeteksi!!!

Kami mendeteksi jika kamu memakai alat untuk memblokir iklan. Tolong dukung kami dengan mematikan alat pemblokir iklan itu.

Powered By
100% Free SEO Tools - Tool Kits PRO