Terakhir diperbarui pada 04/10/2019 oleh Timotius Ari
Federal Bureau of Investigation (FBI) berusaha mencari segala jenis ancaman potensial dari film karya Todd Philips, Joker yang tayang di Amerika Serikat (AS) hari ini. Beberapa pihak percaya jika film ini bisa menginspirasi orang-orang untuk melakukan kekerasan. Terutama mereka yang memiliki kondisi kejiwaan yang sama dengan Arthur Fleck yang diperankan Joaquin Phoenix.
“Kebiasan standar kami adalah tidak berkomentar terhadap produk intelegensi spesifik, tapi FBI bekerja sama dengan rekanan penegak hukum dan swasta tentang postingan-postingan online. Seperti biasanya, kami mendorong masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan kegiatan mencurigakan kepada penegak hukum,” tulis FBI dilansir dari Movie Web.
FBI dikabarkan menerima tips terkait penembakan massal berhubungan dengan penayangan Joker dari Mei 2019. Selain itu, the Iowa National Guard memperingatkan anggota mereka tentang kemungkinan ancaman penembakan saat penayangan film itu di AS.
Rupanya menurut sumber-sumber kredibel, ancaman-ancaman ini berasal dari kelompok ekstrimis. Ancaman ini juga dianggap kredibel. Beberapa bioskop juga meningkatkan keamanan mereka.
Di pihak lain, sang sutradara Todd Phillips dan Joaquin Phoenix tidak percaya jika film mereka akan menginspirasi kekerasan di Amerika atau tempat lain di dunia.
Di tengah-tengah berita tentang kekerasan dan ancaman kekeraan ini, Joker diperkirakan akan tetap berprestasi di box office. Menurut prediksi, film itu akan menghasilkan $80 juta saat dirilis akhir pekan ini di AS.