Terakhir diperbarui pada 24/03/2023 oleh Timotius Ari
Kasus ini membuat masyarakat beranggapan jika para buzzer sekarang bisa terkena masalah hukum. Jadi masa di mana orang bisa menulis apa saja di media sosial sudah berakhir.
Selain itu, tindakan Zhang memalsukan barang bukti itu dianggap sebagai tindakan bodoh. Sepertinya buzzer seperti Zhang memang tidak memiliki kecerdasan yang baik dan buta hukum sehingga dia berpikir bisa memalsukan barang bukti dan menipu pengadilan begitu saja.
Selain itu, banyak orang juga beranggapan jika denda 100 ribu yuan ini terlalu ringan. Lagipula dampak tulisan-tulisan Zhang di Weibo terhadap reputasi Yang Zi dianggap lebih besar. Dia juga tidak menyadari dan mengakui kesalahannya, malah berusaha menghindari jeratan hukum dengan memalsukan barang bukti. Dalam video sidang di pengadilan, dia terlihat menangis. Tapi para netizen berkata jika dia menangis bukan karena menyesal tapi karena ketahuan berbohong dan takut dihukum.
Denda yang diterima Zhang adalah denda untuk pemalsuan barang bukti. Kasus pencemaran nama baik Yang Zi masih berlangsung. Tentunya para hakim akan melihat bukti-bukti dan memasukkan perilaku Zhang selama sidang sebagai bahan pertimbangan.
Semoga saja kasus ini membuka mata semua orang dan membuat mereka menyadari jika kita tidak bisa berbuat seenaknya di dunia maya.Saat ini, Internet bukan lagi dunia tanpa hukum di mana orang bebas berbuat sesuka hati.