Terakhir diperbarui pada 06/09/2022 oleh Timotius Ari
Esther sebelumnya pernah mengungkap jika dia harus mempersiapkan lebih dari 100 kostum untuk persiapan tampil di sebuah acara. Saat dia mengundang kru untuk syuting di rumahnya, peralatan makan Hermes, jam tangan mewah dan tas mewah bisa terlihat.
Dibesarkan dengan bijaksana
Tapi Esther mengungkap jika orang tuanya mendidiknya dengan sangat keras secara finansial. Dia tidak diizinkan membeli barang-barang yang tidak sesuai dengan usianya, misalnya ponsel saat dia masih kecil. Dia juga harus naik transportasi umum ke sekolah dan dari sekolah ke rumah. Saat dia kuliah di Singapura, dia juga hidup di apartemen biasa. Berbeda dengan teman-temannya yang kaya yang tinggal di apartemen mewah saat kuliah, tulis Jaynestars.com.
Pengusaha muda
Sejak SD, Esther sudah belajar menjadi seorang pengusaha dan menjual alat-alat tulis kepada teman-teman sekolahnya. Sesuai saran ayahnya, dia mulai berjualan secara livestream saat SMA. Pada usia 25, dia sudah memiliki lima perusahaan sendiri dan bisa dianggap sebagai seorang pebisnis wanita yang sukses. (Sumber di sini).
Esther mengungkap jika dia bisa ikut menyumbang untuk kebutuhan finansial drama Love Between Fairy and Devil karena kekayaannya. Ayahnya dikabarkan ikut berinvestasi untuk drama ini dan menyewa 27 seniman warisan budaya tidak berwujud untuk mendesain properti seperti kipas, sulaman kain, seni pernis dan ukiran giok (sumber klik disini). Investasi ini sepertinya terbayar karena properti yang indah adalah salah satu alasan kenapa drama itu diterima dengan baik.