Terakhir diperbarui pada 11/12/2023 oleh Timotius Ari
LayarHijau.com—Drama Love Me, Love My Voice tayang di WeTV Indonesia dengan judul Merindukanmu. Drama yang dibintangi oleh Tan Jianci dan Zhou Ye itu tidak hanya sukses membuat para penonton di China mabuk kepayang, tapi juga sukses membuat para penonton di Indonesia kecanduan dengan manisnya hubungan cinta antara karakter yang diperankan oleh Tan Jianci dan Zhou Ye.
Dalam wawancara yang diunggah oleh channel YouTube Chinese Star News, Tan Jianci dan Zhou Ye mengungkapkan alasan kenapa mereka menerima peran dalam drama itu. “Untuk saya karena semua orang mengatakan saya terlalu sering mengambil peran karakter penuh dendam. Jadi saya ingin mencoba percintaan yang manis,” ujar Tan Jianci.
Sedangkan Zhou Ye sendiri mengaku belum pernah membintangi drama idol modern, jadi dia beranggapan jika Love Me, Love My Voice adalah sebuah kesempatan untuknya. “Saya belum pernah berakting dalam drama idol modern sebelumnya, dan Tan juga belum pernah berakting dalam drama idol modern juga kan?” tanyanya pada Tan Jianci.
“Jadi kami berakting dalam drama idol modern untuk pertama kalinya. Sebenarnya, Sheng Sheng berbeda dengan karakter lain yang pernah saya perankan karena dia seorang gadis yang sangat cute dan lembut,” terang Zhou Ye.
“Di saat bersamaan, dia memiliki impian dan tujuannya sendiri jadi saya ingin mencoba perasaan yang berbeda,” lanjutnya.
Saat ditanya apakah karakter Sheng Sheng memiliki kemiripan dengan kepribadian aslinya, Zhou Ye berkata jika Sheng Sheng lebih cute dan mempesona dibandingkan dirinya. Tan Jianci yang berada di samping wanita itu tertawa kecil. Zhou Ye pun bertanya kenapa lawan mainnya itu kenapa dia tertawa. “Zhou Ye sering membahas Sheng Sheng dan berkata jika ada sebuah perbedaan besar di antara sifat mereka,” kata Tan Jianci sambil tertawa kecil.
“Memang, Sheng Sheng cenderung lebih pemalu dan lembut sedangkan Zhou Ye, saya pikir dia lebih terus terang,” lanjutnya.
Lantas bagaimana keduanya membangun chemistry karena drama ini adalah drama kolaborasi pertama mereka? Tan Jianci berkata jika keduanya memiliki chemistry yang bagus dari awal. “Seperti yang kamu (reporter) katakan, kami sudah akrab sebelum syuting. Jadi saat kami mendalami peran, kami berdua bisa berkomunikasi dengan mudah dan tidak ada rasa canggung karena kami sudah akrab lebih dulu,” terang pria ganteng itu.
Tapi Zhou Ye rupanya memiliki penilaian yang berbeda dengan lawan mainnya itu. Dia mengisahkan syuting yang mereka lakukan di Yangshuo. “Saat itu kami belum seakrab sekarang sekalipun kami memang saling mengenal sebelumnya tapi ini adalah pertama kalinya kami bekerja bersama,” kata Zhou Ye.
Tan Jianci yang mendengar perkataan lawan mainnya itu menjawab,” Kamu menampar wajahku secara metafora. Aku baru saja berkata kita sangat akrab satu sama lain.”
“Dia berkata kami tidak akrab satu sama lain,” lanjutnya sambil tertawa kecil.
Zhou Ye kemudian terlihat berusaha membela diri,” Kita memang saling mengenal. Tapi kita tidak begitu akrab saat itu.”
Tan Jianci kemudian mengangguk,” Ya, hanya saja saya merasa kami akrab.” Dia lalu tertawa lepas. Zhou Ye kemudian ikut tertawa mendengar lawan mainnya itu mengalah. Dia kemudian bercanda meminta bagian wawancara ini untuk dihapus.
“Dan saat dia syuting, dia (Tan) benar-benar serius dan khidmat, benar-benar berbeda dari yang terlihat di berbagai variety show. Saat syuting, saya tidak bisa tertawa di depannya. Saat dia masuk ke dalam bidangnya yang sangat dia kenali, dia bersikap sangat serius, sangat rajin. Terutama saat kami syuting Yangshuo,” terang Zhou Ye.
Tan Jianci menyambung perkataan lawan mainnya itu. Dia menjelaskan jika ada sebuah kebetulan karena mereka pernah syuting variety show bersama di Yangshuo. Acara itu adalah acara memasak bersama. Tapi setelah mereka selesai syuting, mereka tidak bertemu lagi. “Sekalipun kami masih berkomunikasi tapi kami tidak saling bertemu lagi. Lalu kami bertemu lagi di Yangshuo. Lalu di sana ada adegan memasak,” katanya.
Zhou Ye menjelaskan yang dimaksud Tan adalah saat mereka menikmati ikan bir saat tim Studio Sempurna pergi ke Yangshuo untuk liburan dan persiapan menggelar drama suara dan perayaan sepuluh tahun anniversary studio itu.
Berbeda dengan karakter yang mereka perankan dalam drama, rupanya Zhou Ye sangat mahir memasak. Sedangkan Tan Jianci beranggapan jika kemampuan memasaknya biasa saja. “Mo Qingcheng adalah seorang jenius dalam memasak. Bagaimana kamu membandingkan diri dengan seorang master chef?” katanya.
Lantas adegan apa yang paling berkesan untuk keduanya? Tan Jianci berkata dia memiliki banyak kesan mendalam terhadap adegan yang mereka lakukan berdua. “Kami berada di Yangshuo, memancing di pinggir danau dan di danau Qiandao. Matahari terbit benar-benar sangat indah. Adegan-adegan ini meninggalkan kesan yang sangat mendalam. Lalu di Nanjing. Iklim di Nanjing. Berbagai gang di Nanjing. Bersepeda di gang-gang di sana. Semuanya bisa diingat dengan jelas. Adegan-adegan itu sangat berkesan,” kata Tan Jianci.
Sedangkan adegan yang dilakukan karakternya, adegan yang paling berkesan adalah saat Mo Qingcheng meninggalkan industri hiburan. “Saya benar-benar menjiwai adegan itu karena ada sebuah tempat saat itu, dengan panggung dan banyak penonton di bawah. Di panggung itu, dalam pertunjukkan akhir, saya berbalik dan keluar dari lingkaran. Saya memiliki kesan yang mendalam. Saya tidak bisa menahan diri saat saya mulai menyanyi. Jika Tan Jianci benar-benar ingin meninggalkan industri hiburan. Bagaimana saya akan bereaksi dalam lingkungan itu?
Itulah pikiran saya dan lalu saya menangis,” katanya.
Zhou Ye menjelaskan jika adegan itu merupakan adegan penting untuk akhir drama. “Dia begitu serius sehingga dia masih memikirkan adegan itu keesokan harinya,” ujarnya.
Dia kemudian mengungkap jika adegan yang berkesan untuknya adalah memancing di tepi danau dan minum teh di danau di Yangshuo. “Saya ingat pemandangan hari itu benar-benar indah. Kamu ingat pegunungan itu dan matahari terbit?” tanyanya pada Tan. Pria itu mengangguk dan mengiyakan secara singkat.
“Ya, saat itu..saya merasa seolah bermimpi pada saat itu. Adegan itu meninggalkan kesan yang mendalam,” lanjutnya.
“Sebenarnya dalam drama ini, kami melakukan semua hal yang dilakukan pasangan di dunia nyata. Melihat matahari terbit, bangun pukul dua atau tiga dini hari untuk duduk di perahu dan melihat matahari terbit,” lanjut Tan menyambung penjelasan Zhou Ye.
Zhou Ye kemudian menimpali,” Melihat bintang-bintang.”
“Ya, ya, karena saat itu kami mulai melihat bintang-bintang dan melakukannya hingga matahari terbit. Karena kami keluar di malam hari, masih banyak bintang. Dan saat matahari akan terbit, kami segera syuting adegan itu. Semuanya sangat indah,” lanjut Tan.