Horizontal Scroll Menu
Home » Serial TV » Ending Novel The Legend of Shen Li dan Nasib Para Karakternya

Ending Novel The Legend of Shen Li dan Nasib Para Karakternya


Terakhir diperbarui pada 29/03/2024 oleh Timotius Ari

LayarHijau.com—Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Lin Gengxing dan Zhao Liying mengaku jika adegan paling berkesan dalam hati mereka dalam drama The Legend of Shen Li adalah adegan dalam episode terakhir.

Selama syuting adegan itu, keduanya menangis dari pagi hingga malam. Kalian bisa membaca wawancaranya di sini. Hal ini menimbulkan pertanyaan di hati para penonton, apakah ending drama itu sedih (bad ending/ BE) atau bahagia (HE/ happy ending)?

Penjelasan di bawah mengandung spoiler.

Dalam artikel ini kita akan membahas ending dari novel The Legend of Shen Li dan beberapa karakter penting di dalamnya.

Shen Li dan Xing Zhi

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, ada para monster yang mengacaukan tiga dunia (alam) yang disegel di Jurang Xutian oleh Xing Zhi. Segel itu dibuat dari lima unsur seperti tanah, api, air, kayu dan logam.

Pihak musuh yang dipimpin oleh Liu Ming, mantan kaisar alam immortal berusaha mengganti segel yang dibuat Xing Zhi dan membukanya. Segel api ternyata adalah ayah kandung Shen Li, Feng Lai yang merupakan burung phoenix.

Liu Ming membebaskan Feng Lai dan menggunakan Shen Li sebagai ganti dari segel api. Pada akhirnya, karena tidak ada jalan lain, Xing Zhi dan Shen Li memutuskan untuk mati bersama dengan para monster di jurang Xutian.

Pada akhir novel, Feng Lai yang kemudian tahu jika dia memiliki seorang putri memutuskan kembali menjadi segel api. Dia mengeluarkan Shen Li dan Xing Zhi dari jurang Xutian. Sayangnya, Xing Zhi kehilangan banyak kekuatan saat dia menghubungkan lima segel baru ke dalam alam di mana para dewa kuno tinggal dan menghancurkan jurang Xutian bersama para monster di dalamnya.

Shen Li selamat, tapi akhirnya Xing Zhi mati karena luka yang dia derita dan kekuatannya yang melemah. Seharusnya Xing Zhi dikremasi dan abu tubuhnya disebar untuk menyatu dengan energi tiga alam. Tapi Shen Li bersikeras mengawetkan tubuh Xing Zhi ke dalam sebuah peti es.

Selama tiga bulan, Shen Li memulihkan diri di tempat di mana peti es itu disimpan. Setelah keluar, Shen Li malah mengalami sakit parah karena patah hati. Sakit parah yang dia derita berlangsung tiga hingga empat bulan.

Beberapa bulan kemudian, jasad Xing Zhi menghilang. Saat Shen Li mencari jasad dewa itu, dia jusru melihat Xing Zhi dalam kondisi hidup sekalipun rambutnya memutih. Bagaimana Xing Zhi bisa hidup kembali bisa kalian temukan jawabannya dalam drama nanti.

Karena ancaman terhadap tiga alam sudah tidak ada, Xing Zhi tidak lagi menjadi dewa kuno. Dia memutuskan hidup sederhana bersama Shen Li di rumah saat mereka pertama kali bertemu.

Mo Fang

Mo Fang sebenarnya adalah putra Liu Ming dengan salah seorang selirnya. Jadi Mo Fang sebenarnya adalah musuh yang menyamar menjadi bawahan Shen Li. Dia akhirnya mati dibunuh oleh ayahnya sendiri Liu Ming karena enggan menolong sang ayah mewujudkan niat jahatnya.

Dalam novel, sekalipun mengkhianati alam immortal, dia enggan membunuh Shen Li dan berkali-kali menolong wanita itu. Cinta Mo Fang kepada Shen Li merupakan cinta yang tulus.

Fu Rong

Dalam novel, Fu Rong merupakan salah satu dari dua karakter yang memiliki kecenderungan biseksual, artinya dia penyuka sesama dan lawan jenis. Dalam novel, dia menyukai dan mengejar-ngejar Mo Fang. Tapi dalam drama, bagian ini diganti karena China tidak mendukung cinta sesama jenis.

Dalam novel, setelah tahu jika Mo Fang mati, Fu Rong mengalami patah hati dan menyepi dalam rumahnya. Patah hatinya bertambah setelah tahu jika Mo Fang ternyata adalah pengkhianat yang (dianggap) membunuh Shen Li. Pada akhir drama, dia dan kakaknya muncul membantu Shen Li untuk membujuk Kaisar Langit tidak mengkremasi jasad Xing Zhi.

Shen Mu Yue

Shen Mu Yue, kaisar alam immortal dan guru Shen Li sempat mengalami luka berat dan nyaris mati saat alam immortal diserang oleh Fu Sheng. Tapi dia berhasil pulih. Hingga akhir drama, Shen Mu Yue selamat.

Rou Ya

Rou Ya adalah pelayan wanita Shen Li. Dalam novel, dia juga dikatakan selamat dan masih setia melayani Shen Li hingga majikannya bertemu kembali dengan Xing Zhi

Para Penjahat

Liu Ming, dan Fu Sheng dalam novel dikisahkan mati setelah berhasil mengeluarkan Fen Lai dan membuat Shen Li menjadi segel api. Keduanya mati karena jiwa mereka sudah kehilangan kekuatannya. Sedangkan ayah Shen Li, Fen Lai akhirnya mengorbankan dirinya menjadi segel api dan ikut hancur bersama dengan jurang Xu Tian.

Sumber: novel Shen Li