Terakhir diperbarui pada 21/06/2024 oleh Timotius Ari
LayarHijau.com—Diadaptasi dari salah satu karya terbaik dari novelis seni bela diri yang terkenal, Louis Cha, yang dikenal sebagai Jin Yong, The Legend of Heroes: Hot Blooded telah dengan cepat mendapatkan pengakuan internasional, bergema di berbagai pasar luar negeri, seperti yang dikonfirmasi oleh produsernya.
Bersetting pada masa Dinasti Song (960-1279), drama ini mengikuti perjalanan Guo Jing, pemuda yang rajin dengan penampilan dan kecerdasan biasa-biasa saja. Melalui serangkaian petualangan bersama dengan kekasihnya Huang Rong, yang cerdas dan cantik serta merupakan putri seorang pendekar ternama, Guo Jing bertumbuh menjadi pendekar yang legendaris.
Drama dengan 30 episode itu tayang perdana pada 17 Juni 2024 dan saat ini tersedia di berbagai platform streaming internasional seperti WeTV, Netflix, YouTube dan Rakuten Viki. Drama itu sedang tayang atau dijadwalkan untuk tayang di berbagai platform online terkemuka di hampir 10 negara termasuk Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Thailand, Rusia, dan Kamboja, dengan rencana untuk pemutaran lebih lanjut di Amerika Serikat, Prancis, India, Afrika, dan Timur Tengah.
Sebagai bagian dari waralaba The Legend of Heroes yang dimulai dua tahun yang lalu dengan visi lima cerita mandiri, masing-masing diadaptasi dari novel Jin Yong yang berbeda dan dipercayakan kepada lima sutradara berbeda, Hot Blooded adalah bagian awal berdasarkan The Legend of the Condor Heroes. Kisah klasik ini, yang diterbitkan secara bersambung di Harian Komersial Hong Kong dari tahun 1957 hingga 1959. The Legend of the Condor Heroes telah diangkat ke dalam banyak adaptasi dari waktu ke waktu, termasuk versi populer tahun 1983 yang dibintangi Felix Wong Yat-wa dan Barbara Yung Mei-ling.
Disutradarai oleh Yang Lei, yang dikenal karena drama fiksi ilmiah Three-Body, dan menampilkan aktor Ci Sha sebagai Guo Jing dan Bao Shang’en sebagai Huang Rong, Hot Blooded menggunakan gaya naratif yang dinamis untuk menjangkau audiens yang lebih luas, terutama generasi muda, tulis China Daily.
Para kritikus di China melihat jika skenarionya secara strategis menyeimbangkan kecepatan dan kedalaman, bertujuan untuk menyoroti tema-tema kepahlawanan dan mengeksplorasi karakter-karakter kompleks seperti Yang Kang, tokoh kunci dengan kesetiaan yang rumit.
