Horizontal Scroll Menu
Home » Perangkat » Apakah Masih Perlu Beli TV Stick/ STB? Beli Smart TV atau TV Stick/ STB?

Apakah Masih Perlu Beli TV Stick/ STB? Beli Smart TV atau TV Stick/ STB?


Terakhir diperbarui pada 17/08/2024 oleh Timotius Ari

LayarHijau.com—Google baru-baru ini merilis set-top box (STB) baru mereka yang disebut Google TV Streamer. Rilis perangkat ini menjadi trending topic di kalangan pencinta teknologi dan hiburan di Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara lain. Salah satu penyebabnya adalah produk baru itu akan menggantikan produk TV dongle populer buatan Google, Chromecast with Google TV.

Rilis perangkat itu juga memunculkan sebuah pertanyaan: apakah orang masih perlu membeli TV stick/TV dongle atau STB? Bukankah sudah ada smart TV yang memiliki fungsi sama? Kapan seseorang memutuskan untuk membeli smart TV baru ataukah dia hanya perlu membeli TV stick/dongle atau STB?

Pertanyaan ini mungkin juga muncul untuk masyarakat Indonesia setelah pemerintah memutuskan mematikan sinyal analog dan beralih ke sinyal digital. Apakah mereka perlu beli smart TV yang sudah mendukung sinyal digital dan bisa untuk streaming konten? Ataukah mereka hanya perlu STB/ TV stick yang support sinyal digital dan sekaligus untuk streaming konten?

Jika kalian masih puas dengan TV yang kalian miliki saat ini, tidak ada alasan untuk membeli TV baru hanya untuk mengakses aplikasi streaming karena set-top box (STB) dapat melakukannya. Dengan harga rata-rata sekitar $100 (Rp1,5 juta) atau di bawahnya, STB merupakan opsi yang jauh lebih murah dibandingkan TV pintar. Jika kalian sudah memiliki TV HD yang bagus, mengapa harus membayar TV baru ketika TV yang kalian miliki sudah berfungsi dengan baik?

Jika kalian memang sedang mencari TV baru, ada beberapa argumen untuk dan melawan membeli TV pintar. Satu hal yang harus diingat adalah bahwa sebagian besar TV bagus yang dijual saat ini setidaknya akan memiliki beberapa fitur TV pintar bawaan. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan yang mungkin dapat membantu kalian memutuskan apakah akan membeli TV pintar atau TV “bodoh” dengan STB terpisah.

Aplikasi

TV pintar menawarkan berbagai aplikasi seperti YouTube dan Netflix, tetapi sering kali masih kalah dari apa yang ditawarkan oleh set-top box utama dalam hal kuantitas dan keragaman aplikasi. Untungnya, banyak produsen TV pintar sekarang bekerja sama dengan Roku dan Android TV untuk merilis TV dengan perangkat lunak Roku atau Android TV bawaan – tidak perlu menggunakan kotak tambahan.

Jadi, jika kalian benar-benar ingin TV pintar baru, pastikan itu adalah TV dengan perangkat lunak Roku atau Android TV bawaan. Secara umum, kalian ingin menghindari TV dengan antarmuka TV pintar bawaan.

Biaya

Untuk membeli TV pintar berkualitas, kalian harus mengeluarkan harga awal sekitar Rp1,8 juta ke atas di pasar saat ini. Kalian dapat membeli STB berkualitas bagus dengan harga kurang dari Rp1,5 juta. Jika kalian mendapat diskon bagus, kalian bahkan dapat menemukan STB dengan harga di bawah Rp500 ribu. Jika biaya menjadi faktor utama, TV “bodoh” + STB murah atau pemutar streaming mungkin merupakan pilihan yang terbaik.

Contoh TV Stick Android di bawah Rp500 ribu

Masa depan

Berapa lama kalian mengharapkan TV kalian bertahan? Dengan kemajuan teknologi yang begitu cepat, kalian mungkin menemukan bahwa TV kalian tertinggal jauh sebelum mulai rusak. Membandingkan harga dan kualitas selalu menjadi ide yang baik sebelum melakukan pembelian besar.

Untuk menghindari ketinggalan oleh kemajuan teknologi sebelum waktunya, kami sarankan untuk menghindari TV pintar dengan OS bawaan. Yang dimaksud proprietary adalah TV yang sistem operasinya dibuat oleh produsen TV daripada OS yang mapan. Jadi ada beberapa produsen TV yang memilih merancang OS sendiri untuk smart TV mereka.

TV proprietary sering kali gagal mendapatkan aplikasi dan pembaruan terbaru karena berbagai alasan. Mereka juga cenderung menjadi ketinggalan zaman lebih cepat, setidaknya secara anekdotal. Jika kalian memilih membeli TV pintar, pilihan terbaik kalian adalah yang menggunakan sistem operasi dari salah satu produsen smart TV yang dominan contohnya adalah Google TV, Android TV, Tizen yang sudah bawaan.

Set-top box khusus jauh lebih mungkin mendapat pembaruan karena produsennya juga perusahaan yang membuat sistem operasinya. Jika kalian selalu ingin yang terbaru-terbaru, set-top box jauh lebih mudah (dan lebih murah) untuk diganti daripada TV, tulis Ting Blog.

Dengan demikian, jika perangkat lunak TV pintar kalian berhenti bekerja atau tidak memiliki versi terbaru dari aplikasi, kalian selalu dapat memasang set-top box yang berbeda. Kalian bahkan dapat memiliki TV stick atau STB Android atau Apple TV yang berjalan di TV jadul kalian, yang harus diakui, sangat keren.

Jika kalian membutuhkan TV baru, silakan beli TV pintar jika kalian menginginkannya. Bahkan, mungkin sulit untuk menghindari membeli TV pintar saat ini. Meskipun kalian kurang cocok dengan fitur TV pintar pada TV baru kalian, atau menemukan jika ada fitur yang kurang, kalian selalu dapat menambahkan set-top box nanti.

Jika kalian puas dengan TV yang kalian miliki, simpanlah uang kalian dan hanya beli set-top box. Kecuali jika teknologi tampilan TV kalian sudah sangat tertinggal (misalnya, kalian mendapatkan 720p alih-alih full HD atau 4K), tidak ada alasan kalian harus membeli TV pintar baru karena mereka tidak melakukan apa pun yang tidak dapat dilakukan TV biasa ditambah set-top box.