Terakhir diperbarui pada 14/08/2024 oleh Timotius Ari
LayarHijau.com—Paska kepopulerannya yang naik berkat drama Lost You Forever, Zhang Wanyi membintangi drama Are You the One (Kamu Satu-Satunya) bersama Wang Churan. Drama itu sendiri tayang perdana pada Senin, 12 Agustus di WeTV.
Penayangan perdana drama itu sempat membuatnya ratingnya mengungguli drama You Are My Secret yang dibintangi oleh Miles Wei dan Zhang Jianing. Para penonton di China mengamati paling tidak ada tiga poin yang menjadi kekuatan drama ini hingga mampu menjadi drama hit.
Apa saja tiga poin itu?
Plot yang halus dan masuk akal
Are You the One (Kamu Satu-Satunya) diadaptasi dari novel Jiao Zang karya penulis China, Kuang Shangjia Kuang. Latar belakang cerita dan hubungan antar karakter digambarkan secara lengkap dalam empat episode pertama.
Zhang Wanyi memerankan pangeran Huaiyang, Cui Xingzhou. Dia ditugaskan untuk menghadapi ancaman bandit Yangshan di wilayah yang berada di bawah kekuasaannya. Dia juga memperoleh tekanan dari ibu permaisuri untuk mengurangi jumlah pasukannya dalam misi ini.
Dalam perjalanan, dia menyelamatkan Liu Miantang (diperankan oleh Wang Churan) yang terluka parah. Setelah sadar, wanita itu ternyata mengalami amnesia. Dia salah mengira Cui Xingzhou sebagai suaminya yang bernama Cui Jiu. Sedangkan Ciu Xingzhou mengira jika wanita itu adalah selir pemimpin bandit Yangshan, Lu Wen. Berniat untuk memancing Lu Wen keluar, Cui Xingzhou pun berpura-pura menjadi suami Liu Miantang.
Dalam drama kostum kuno, pada umumnya karakter utama wanita digambarkan sebagai sosok yang bodoh, manis dan lemah. Sedangkan karakter utama pria digambarkan sebagai sosok yang dominan, cerdas dan kuat. Namun Are You The One tidak memakai pola yang sama.
Sekalipun Liu Miantang hilang ingatan dan mengira Cui Xingzhou sebagai suaminya, dia tidak lantas menjadi wanita bodoh. Dia digambarkan sebagai sosok yang cerdas dan memiliki intuisi yang tajam sekalipun amnesia. Dia berusaha memverifikasi apakah Cui Xingzhou benar-benar suaminya. Akibatnya, Cui Xingzhou memalsukan identitasnya sebagai Cui Jui demi menyakinkan wanita itu.
Kebohongan demi kebohongan dalam beberapa episode awal ini disajikan dengan nuansa komedi yang lucu. Cerita lainnya menggambarkan ketegangan antara Pangeran Huaiyang dengan pemerintah pusat. Ibu Permaisuri menyayangi kaisar muda dan dia mengendalikan pemerintahan. Ambisi sang ibu terlihat jelas dengan langkahnya mengurangi kekuasaan para panglima dan pangeran lainnya. Kedua alur cerita ini dikisahkan dengan halus dan membuat para penonton memahami apa yang terjadi dalam drama ini.
