Horizontal Scroll Menu

Review Drama Dashing Youth, Wuxia yang Memanjakan Mata dan Kaya Emosi


Terakhir diperbarui pada 24/08/2024 oleh Timotius Ari

Ada beberapa orang yang merasa risih dengan percintaan dalam drama ini. Tapi menurut saya, percintaan dalam drama ini adalah sesuatu yang harus dikisahkan karena merupakan bagian dari hidup para pemuda. Tema utama drama ini adalah bagaimana para pemuda dengan idealisme dan kemampuan mereka berusaha meraih mimpi dan menegakkan keadilan. Cinta dan persahabatan, permusuhan dan kebencian adalah bagian dari kehidupan para pemuda yang harus diulas.

Unsur percintaan dan konflik politik dalam drama ini juga memberikan dimensi dan kedalaman pada drama. Dalam dunia politik dan intrik istana, membedakan yang baik dan jahat tidaklah selalu mudah. Karakter seperti Xiao Ruofeng, Xiao Ruojun, dan Kaisar Tai An menggambarkan hal ini dan menjadi bagian yang membuat drama ini berpijak pada realita.

Salah satu hal yang patut dikritik adalah bagian aksi dalam drama ini yang kurang merata. Apalagi bila dibandingkan dengan sekuelnya, The Blood of Youth. Pada awal drama, kita disuguhi aksi-aksi bela diri yang menawan, tapi menjelang pertengahan, adegan aksi ini mulai berkurang.

Dalam The Blood of Youth, fase atau tingkat bela diri para karakternya sering dibahas. Jadi kita bisa melihat perbedaan mencolok dalam kemampuan bela diri karakternya dan perjuangan mereka untuk naik level. Pembahasan ini dan unsur perjuangan untuk naik level kurang digambarkan dalam drama.

Selain itu, penonjolan konflik drama malah lebih condong pada usaha Ye Yun merebut kembali Yi Wenjun. Bahkan usaha Beique balas dendam seolah kurang penting dibandingkan kepentingan asmara pasangan ini. Hal ini adalah sesuatu yang patut dipikirkan kembali oleh tim drama.

Ada banyak hal lainnya yang sepertinya tidak bisa saya ulas secara mendalam. Salah satunya adalah banyaknya karakter yang menarik dalam drama ini seperti sosok guru Baili Dongjun, Li Chang Sheng, Xiao Ruofeng, Sikong Changfeng dan lainnya.

Drama Dashing Youth memiliki potensi untuk memberikan sesuatu yang lebih seperti sekuelnya The Blood of Youth. Tapi sayangnya memiliki kekurangan dalam plot cerita dan pembagian adegan untuk para karakternya. Selain itu, drama ini juga kehilangan fokusnya sebagai sebuah drama wuxia dan agak tersesat ke dalam kisah percintaan. Sekalipun demikian, drama ini tetap layak ditonton terutama untuk mereka yang ingin memanjakan mata melihat para bintang yang tampan dan cantik memakai kostum yang indah dengan karakter yang menarik.

Pages ( 2 of 2 ): « Sebelumnya1 2