Terakhir diperbarui pada 05/11/2024 oleh Timotius Ari
LayarHijau.com--Drama yang dibintangi oleh Oliver Chen Xingxu dan Zhang Yuxi, A Beautiful Lie baru saja tamat beberapa waktu yang lalu. Ending drama itu menimbulkan kemarahan dan kekecewaan dari para penonton di China dan internasional.
Beberapa penonton internasional menyinggung jika ending drama itu berbeda sama sekali dengan ending novelnya. Drama A Beautiful Lie diangkat dari novel Your Lies Are Beautiful (Kebohonganmu Indah) karya Er Yue Sheng. Novelnya cukup pendek, terdiri dari 10 bab di mana masing-masing bab terdiri dari 4-5 sub bab. Novel ini belum diterjemahkan secara resmi dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Tapi kalian bisa mencari terjemahan Bahasa Indonesia yang tidak resmi di Wattpad.
Selain Qin Fei dan Xing Zhizhi, sebagian karakter pendukung memiliki nama dan latar belakang yang berbeda dari versi drama. Dalam novel, Qin Fei bukanlah seorang aktris, tapi seorang model terkenal dengan penghasilan yang besar. Ke Fei, asisten Qin Fei dalam novel berpacaran dengan seorang aktor muda terkenal, berbeda dengan versi drama di mana dia berpacaran dengan sahabat Xing Zhizhi, dokter Yu Zhe Cheng. Kakak perempuan Xing Zhizhi, Xing Zhi Zu dalam versi novel adalah seorang tentara.
Menjelang akhir cerita, Xing Zhizhi dan Qin Fei bersama-sama pergi ke Sudan. Qin Fei menemani pacarnya pergi ke negara itu untuk sebuah misi kemanusiaan yang berbahaya. Dalam drama, nama negara itu diganti menjadi Suman. Dalam misi itu, Qin Fei menolong dokter wanita rekan Xing Zhizhi, Bai Meng untuk menikahi kekasihnya dan bahkan merancangkan gaun pengantin untuk Bai Meng. Selain itu, dalam misi itu pulalah Xing Zhizhi memberitahu Qin Fei dengan terus terang tentang gangguan halusinasi yang dia alami.
Bedanya dalam novel, sosok anak dan ibu itu sepertinya bukanlah orang China yang pergi ke Sudan. Xing Zhizhi tidak mengenal keduanya begitu dekat seperti dalam drama. Suatu saat terjadi serangan teror. Sang ibu membawa sang anak ke rumah sakit dan memohon Xing Zhizhi untuk memeriksanya. Xing Zhizhi melihat sekilas jika sang anak tidak memiliki luka, dan beranggapan jika kondisinya tidak serius. Jadi dia meletakkan sang ibu dan anak itu di pintu rumah sakit. Setelah sang dokter selesai merawat beberapa orang dengan luka serius, sang ibu berteriak menangis. Rupanya sang anak meninggal. Hal ini membuat Xing Zhizhi merasa bersalah karena mengabaikan anak itu.
Selama misi di Sudan, Qin Fei menerima surat undangan untuk merancang gaun pengantin dan wawancara untuk keikutsertaannya dalam misi ke Sudan untuk menemani pacarnya. Xing Zhizhi memutuskan menemani Qin Fei memenuhi undangan itu. Mereka terbang ke Hong Kong, lalu ke Perancis sebelum kembali ke Tiongkok. Dalam perjalanan ini, Xing Zhizhi melamar Qin Fei, meminta model cantik itu untuk menjadi istrinya.
Pernikahan keduanya disorot secara internasional karena Qin Fei adalah model terkenal juga karena koneksi Xing Zhizhi sebagai dokter yang terlibat dalam beberapa misi internasional. Acara pernikahan bahkan dilakukan dalam beberapa bahasa seperti Inggris, Mandarin dan bahasa lainnya.
Beberapa bulan setelah menikah, Qin Fei mengungkapkan keinginannya memiliki seorang anak pada sang suami. Keinginan Qin Fei terwujud, tapi dia menyadari jika dia hamil saat dia menerima undangan untuk menjadi model fashion show ternama. Hal ini membuat dia ragu menerima undangan itu karena takut mempengaruhi bayinya. Tapi Xing Zhizhi mendukung sang istri dan setuju jika sang istri menerima undangan itu.
Manajemen Qin Fei menghubungi pihak penyelenggara untuk membahas kondisi kehamilan model itu. Uniknya, selama mengikuti pelatihan dan saat berjalan di catwalk, Qin Fei tidak menderita gejala yang umum dialami ibu yang sedang hamil muda. Dalam acara itu juga, pihak Qin Fei mengumumkan jika sang model hamil. Hal ini mengejutkan masyarakat karena Qin Fei tidak terlihat sedang hamil. Berita ini menjadi viral dan bahkan dijadikan contoh bagi para model wanita lainnya.
Saat ditanya wartawan kenapa dia menerima tawaran tampil di catwalk padahal sedang hamil, Qin Fei mengungkap jika dia ingin bayinya menjadi model perempuan termuda dalam sejarah, ikut sang ibu berjalan di catwalk. Tapi kemudian sang wartawan itu bertanya,” Bagaimana jika bayi itu laki-laki?” Pertanyaan ini memicu kekesalan Qin Fei. Rupanya dia ingin memiliki anak perempuan.
Tapi rupanya ucapan sang jurnalis itu benar, Qin Fei melahirkan anak laki-laki. Pada malam tahun baru, saat keluarga Xing berkumpul, Xing Zhizhi justru menerima tugas untuk pergi ke daerah epidemi di Jiangcheng. Kali ini, Qin Fei dilarang sang suami menemaninya karena potensi penyakit menular berbahaya.
Misi ini adalah misi yang sama berbahayanya dengan misi di Sudan. Qin Fei mengantar sang suami ke bandara dan memintanya berjanji untuk kembali dengan selamat. Xing Zhizhi berjanji padanya untuk kembali dengan selamat. “Kamu berjanji padaku untuk kembali dengan selamat. Aku percaya semua yang kau katakan. Bahkan kebohonganmu adalah kebohongan yang paling indah,” ucap Qin Fei dalam batinnya. Kalimat Qin Fei inilah yang dijadikan dasar dari judul novel ini, Your Lies Are Beautiful. Tapi kebohongan Xing Zhizhi dalam novel memang adalah kebohongan yang indah. Berbeda dengan kebohongan Qin Fei pada akhir drama.
Novel itu tidak menceritakan secara detail tentang misi Zhizhi di Jiangcheng. Tapi langsung melompat ke momen setelah epidemi berhasil diatasi. Qin Fei kemudian melahirkan seorang putri dengan selamat yang diberi nama Xing Xing. Dua anak Xing Zhi Zu dan sang kakak sangat menyayangi sepupu mereka ini.
Tapi sang ayah mulai mengamati jika putri mereka memiliki kelainan. Saat masih kecil, Xingxing tidak bisa membedakan antara ayahnya dan kakaknya. Saat TK, dia juga kesulitan mengenali guru-guru dan teman-temannya. Lewat pemeriksaan terungkap jika Xingxing mengalami agnosia wajah alias kebutaan wajah, yaitu kesulitan membedakan wajah orang-orang di sekitarnya. Novel ini berakhir dengan pembahasan sekilas tentang Xing Xing dan niat sang ayah untuk menolong anaknya mengatasi kebutaan wajah.
Novel Your Lies Are Beautiful merupakan tipikal novel online yang ada saat ini. Terdiri dari bab dalam jumlah sedikit dengan cerita yang pendek. Ada banyak bagian dalam novel yang tidak diceritakan dengan detail. Tidaklah mengherankan jika versi dramanya menambahkan beberapa karakter baru dan cerita baru supaya ceritanya lebih seru. Bagian halusinasi yang dialami Zhizhi tidak dibahas dengan detail jadi kita tidak tahu bagaimana dia sembuh.
Tapi ending dalam drama itu sangat berbeda dengan ending dalam novel. Dalam novel, Xing Zhizhi dan Qin Fei menikah dengan bahagia, dan memiliki dua orang anak. Bagaimana pendapat kalian bila membandingkan akhir novelnya dan akhir drama?