Terakhir diperbarui pada 24/01/2025 oleh Timotius Ari
LayarHijau.com–Beberapa netizen di Chin mengungkapkan jika sebuah majalah seni bernama ArtPDF baru-baru ini menarik perhatian para penggemar Deng Lun. Edisi terbaru majalah itu terjual sebanyak 60.000 eksemplar dalam waktu setengah jam dan meraih penghasilan kotor sebesar 4,8 juta yuan (Rp10,6 miliar). Satu eksemplar sendiri dijual seharga 80 yuan (Rp178 ribu). Para penggemar sang aktor rupanya menyakini jika Deng Lun menjadi cover edisi terbaru majalah itu.
Namun, beberapa netizen mengungkapkan bahwa majalah ini tidak menampilkan wajah atau nama Deng Lun, melainkan hanya menggunakan berbagai kata untuk mengisyaratkan bahwa tokoh dalam majalah tersebut adalah Deng Lun. Meskipun demikian, banyak penggemar yang tetap antusias untuk membeli majalah tersebut. Tak heran jika banyak netizen merasa geli setelah membacanya, dengan komentar, “Fans sepertinya mudah terpedaya!”
Terlepas dari pandangan yang beragam mengenai tindakan Deng Lun dalam menjual majalah ini, dari perspektif objektif, hal ini mencerminkan kohesi yang kuat dan loyalitas tinggi dari penggemarnya.
Pembelian majalah oleh para penggemar bukan hanya bentuk dukungan terhadap Deng Lun, tetapi juga pengakuan atas upaya artistiknya. Bentuk dukungan ini mencerminkan hubungan emosional yang mendalam antara penggemar dan idola, serta harapan penggemar untuk perkembangan yang lebih beragam dari para idola mereka.
Deng Lun belum sepenuhnya menghilang dari perhatian publik, tulis Sohu. Ia juga membuka restoran hot pot bernama “Huoshe” dan berusaha menemukan peluang pengembangan baru melalui transformasi bisnis. Penjualan majalah ini bisa dilihat sebagai upaya untuk melakukan comeback dan kembali ke sorotan publik melalui identitas profesional yang baru (sebagai model).
Meskipun penjualan majalah Deng Lun mencapai hasil yang baik, sikap publik terhadapnya masih beragam. Beberapa orang berpendapat bahwa ia perlu bertanggung jawab atas tindakan masa lalunya, sementara yang lain beranggapan bahwa ia telah membayar harga atas kesalahan yang dibuat dan seharusnya diberikan kesempatan untuk memulai kembali.
Deng Lun berpartisipasi dalam pemotretan majalah seni, memilih untuk tampil tanpa menunjukkan wajahnya sepanjang proses, yang dapat dilihat sebagai upaya artistik dari pihaknya. Praktik ini tidak hanya melindungi situasinya saat ini, tetapi juga menunjukkan pencarian artistiknya.
Keputusan Deng Lun untuk terlibat dalam pemotretan sebagai model dan menjual majalah melalui pre-sale merupakan strategi bisnis yang cerdas. Metode ini tidak hanya menarik dukungan dari penggemar, tetapi juga membantu meringankan tekanan finansial melalui dana pre-sale.
Seperti diberitakan sebelumnya, Deng Lun masuk black list pemerintah China setelah dia dinyatakan bersalah melakukan penggelapan pajak. Saat itu, pihak perpajakan di China mengungkapkan jika mereka sudah memperingatkan sang aktor berkali-kali untuk menyelesaikan masalah perpajakannya. Tapi sang aktor tidak meresponi peringatan itu sebelum akhirnya dilaporkan.