Terakhir diperbarui pada 18/02/2025 oleh Timotius Ari
LayarHijau.com–Drama China yang populer, “The White Olive Tree,” yang mengisahkan romansa di tengah perang, berhasil menarik perhatian lebih dari 5 juta penonton di minggu debutnya di 10 negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jepang, dan Korea Selatan.
Diproduksi oleh Chengdu Culture & Tourism Development Group Ltd, drama ini mulai tayang di iQiyi awal bulan ini dengan pembukaan yang mendebarkan: Seorang jurnalis wanita secara tidak sengaja menginjak ranjau darat saat melakukan misi peliputan di sebuah negara yang dilanda perang. Beruntung, protagonis yang diperankan oleh aktris Liang Jie diselamatkan oleh seorang ahli bahan peledak asal Tiongkok, yang diperankan oleh aktor Chen Zheyuan, yang sedang melakukan sukarelawan di medan perang. Seiring mereka menghadapi serangkaian cobaan dan tantangan, keduanya secara bertahap mengembangkan perasaan mendalam satu sama lain.
Drama ini terdiri dari 38 episode dan telah dirilis dengan subtitle dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris, Spanyol, Portugis, Korea, Arab, dan Jepang. Selain itu, terdapat dua versi dubbing asing, yaitu Thai dan Vietnam, tulis China Daily.
- After 15 Years, Yang Mi Fulfills Her Dream of Starring in a Zhang Yimou Film
- Trending, Paparazzi Suspect Lin Gengxin and Shi Ruiyi Are Living Together
- Mumu Film: Zhang Ruonan Discusses Her Role as a Sign Language Interpreter
- Zhang Ruonan’s Lipstick in The First Frost Goes Viral on Weibo
- Popular Hit: 3 Reasons Why "The Demon Hunter's Romance" Is a Success in China
Didorong oleh popularitasnya secara online, yang tercermin dari lebih dari 10 miliar klik di platform media sosial besar seperti Sina Weibo dan Douyin, lokasi syuting di beberapa kota di provinsi Sichuan, Tiongkok Selatan, termasuk Chengdu, Leshan, dan Zigong, telah menjadi tujuan wisata yang populer.
Lokasi utama syuting, Red House Film Base di kota Leshan, yang sebelumnya digunakan oleh perusahaan konstruksi pembangkit listrik tenaga air dan dirancang ulang untuk menggambarkan “negara asing” di tengah perang dalam serial ini, kini menjadi atraksi wisata baru, dengan peningkatan kunjungan wisatawan sebesar 206,98 persen dibandingkan tahun lalu selama liburan Tahun Baru Imlek.
Di platform TikTok dalam bahasa Thailand dan Inggris, acara ini telah mengumpulkan lebih dari 200 juta tayangan terkait, sementara video terkait di Facebook dan Instagram mencapai lebih dari 16 juta klik, menurut para produsen.
Zhao Bin, produser utama acara tersebut dan ketua Chengdu Tianfu Kuanzhai Culture Communication Ltd, menyatakan upaya mereka dalam mengadaptasi narasi Tiongkok untuk mendapatkan pengakuan di luar negeri dan beresonansi dengan audiens global.