Terakhir diperbarui pada 29/09/2023 oleh Timotius Ari
Sutradara: Derek Hui | Para pemain: Peng Yuchang, Wang Yinglu, Hou Minghao, Bi Wenjun, Wan Yan |
Episode: 27 | Tayang: Youku |
Standar Baru Live-Action di China
Summary
Drama live-action yang mampu mengadaptasi cerita, adegan aksi sumber asalnya dengan baik dengan efek spesial yang luar biasa.
Sinopsis
Zhang Chu Lan, seorang pemuda biasa, terjerat dalam dunia “Outsiders” atau manusia super yang belum pernah dia alami sebelumnya ketika tubuh kakeknya secara misterius menghilang. Menghadapi pengejaran tak terduga dari Sinister Pleasure, sebuah organisasi yang tak kenal lelah, dan munculnya seorang gadis misterius bernama Feng Bao Bao yang tiba-tiba, membuatnya memutuskan untuk tidak lagi menyembunyikan kekuatan supernya.
Saat dia menyelidiki masa lalu kakeknya, dia secara bertahap menjadi bagian dari dunia outsider, di mana misteri masa lalu mulai terungkap. Teknik bela diri yang diajarkan oleh kakeknya, yang dikenal sebagai Qi Apotheosis, adalah salah satu dari Delapan Keterampilan Tertinggi yang dicari oleh banyak kelompok bela diri dengan motif tersembunyi. Dia kemudian bertemu dengan Wang Ye dalam Turnamen Bela Diri, seorang outsider yang menguasai salah satu dari Delapan Keterampilan Tertinggi: Gerbang Angin. Motif Wang Ye adalah untuk menjelaskan kepadanya seberapa berat takdirnya dan juga mengikuti saran dari gurunya. Di balik itu semua tersembunyi sebuah rahasia yang mengejutkan, dan asal-usul misterius Feng tampaknya memegang kunci kebenaran.
Para pemuda outsider berjuang bahu-membahu untuk mengatasi tantangan dan menjadi teman yang saling mendukung. Dalam perjalanan pertumbuhan mereka, masing-masing mencari kebenaran, sementara pertempuran antara kebaikan dan kejahatan mengintai di cakrawala.
Review
Drama China I Am Nobody memberikan sebuah kejutan sebagai sebuah drama live-action adaptasi dari manhua/ anime Under One Person (The Outcast). Seperti yang kita tahu, mengangkat sebuah komik atau anime ke dalam drama atau film live-action merupakan sebuah tantangan untuk para pembuat film dari negara manapun. Tapi drama I Am Nobody berhasil masuk ke jajaran live-action yang sukses yang tayang tahun ini selain One Piece dan Moving.

Saya sendiri sudah membaca manhua Under One Person beberapa tahun lalu. Sewaktu saya mengetahui jika drama ini merupakan adaptasi live-action dari manhua itu, harapan saya tidaklah begitu tinggi. Drama dan film China selama beberapa waktu ini memang sering memakai spesial efek dalam penggarapannya.
Tapi kualitas spesial efek dan adaptasi cerita dari media seperti manhua atau novel seringkali tidak merata. Bahkan dalam satu drama atau film, kualitas spesial efek bisa berubah-ubah. Jadi ada sebuah keraguan dalam hati saya tentang kualitas cerita dan spesial efek dari drama seperti I Am Nobody.

Untung saja saya salah dalam kasus ini. Para karakter di dalamnya, ceritanya, spesial efeknya dan adegan aksi dalam I Am Nobody benar-benar mendekati kualitas dalam manhua dan anime. Penyesuaian yang dilakukan untuk drama live-action itu juga sesuai.
Kemampuan para pemeran dalam drama seperti Peng Yuchang, Wang Yinglu, Bi Wenjun, Hou Minghao dan Wan Yan dalam mengintepretasikan karakter mereka juga patut diacungi jempol. Masing-masing karakter utama kita memiliki keunikan mereka sendiri-sendiri yang membuat mereka khas. Yang menarik adalah tidak ada pemeran pendukung, tidak peduli seberapa tampan atau cantiknya mereka, yang mencuri perhatian dengan adegan atau waktu tampil di depan layar yang tidak lazim. Porsi waktu tampil masing-masing karakter diatur sedemikian rupa hingga tidak menutupi kedua karakter utama. Hal ini adalah sesuatu yang patut diacungi jempol.
Kemampuan penulis naskah dalam mengadaptasi cerita dan eksekusi tim drama dalam menata dan menampilkan adegan aksi dalam drama ini luar biasa. Baru pertama kali ini saya melihat drama live-action di China yang mampu memperlihatkan adegan aksi yang sehidup dan senyata yang kita lihat dalam manhua atau anime. Kualitas spesial efek dari awal hingga akhir juga stabil dan merata.
Melihat adegan-adegan ikonik dari para karakter favorit dalam manhua menjadi hidup dalam live-action ini seperti sebuah mimpi yang indah yang menjadi kenyataan. Contohnya pertarungan antara Wan Ye dan Zhu Ge Qing dan pertarungan antara Zhang Chulan dan Zhang Lingyu yang ikonik dalam manhua ditampilkan dengan apik dalam drama ini.
Memang ada beberapa adegan yang terkesan kurang, tapi hal ini bisa dimaklumi karena tidak mempengaruhi kualitas cerita. Penambahan adegan dan cerita seperti Zhang Zhi Wei, kakek guru Zhang Chulan yang mengamuk demi bertemu dengan Gong Qing, pemimpin sementara Sinister Pleasure demi membalas dendam kematian Tian Jin Zhong merupakan tambahan cerita yang baik.
Sayangnya, akhir drama ini kurang memuaskan karena tidak ada pertarungan epik yang biasanya ada dalam drama atau film aksi. Melihat kualitas dari season 1, season 2 drama ini tentunya merupakan sesuatu yang patut ditunggu. Ada banyak hal yang masih menjadi misteri dalam drama yang belum dibahas dalam season 1.