Terakhir diperbarui pada 26/06/2024 oleh Timotius Ari
LayarHijau.com—Coolita Technology Pte.Ltd, perusahaan di balik TV OS Coolita OS memperkenalkan fitur AI (artificial intelligence/kecerdasan buatan) pada platform smart TV itu pada ajang CES 2024 awal tahun ini di Las Vegas, Amerika Serikat.
Saat ini, Coolita OS sudah digunakan oleh merek-merek global terkemuka seperti Skyworth, Coocaa, Transsion, dan Realme, menawarkan solusi produk yang mudah digunakan dan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
Coocaa Network Technology Co., Ltd., perusahaan OTT terkemuka di China dengan 190 juta pengguna global, memanfaatkan lebih dari 10 tahun pengalaman teknologi untuk mengembangkan Coolita OS. Sistem operasi ini menggunakan teknologi AIGC, didukung oleh algoritma rekomendasi AI, untuk membangun platform cerdas otomatis yang mengoperasikan smart TV. Dengan sedikit operator, platform ini secara efisien memberikan rekomendasi cerdas kepada pengguna di 80 negara dan wilayah.
Ekosistem platform Coolita’s MaaS+SaaS+PaaS menawarkan berbagai layanan AI yang dapat dikombinasikan, seperti pembuatan poster cerdas, pembuatan video pendek, dan solusi pelabelan cerdas. Melalui generasi konten AI dan rekomendasi terpilih, Coolita menciptakan rantai operasi sepenuhnya otomatis, mengubah pengalaman pengguna dari “mencari konten” menjadi “konten mencari pengguna”.
Mengubah Pengalaman Pengguna: Hiburan TV Tanpa Ribet dengan Coolita OS
Coolita OS, sistem operasi smart TV ringan berbasis kernel Linux dan integrasi teknologi web, memastikan hiburan yang lancar tanpa perlu mengunduh aplikasi. CooLink APP, asisten pintar TV seluler, mengintegrasikan GPT dengan layar besar melalui fungsi penjaga pintar PowerAI-nya, memberikan pengalaman interaksi AI cerdas yang luar biasa bagi pengguna. Dengan fitur favorit satu-klik dan tanpa perlu registrasi, Coolita Channel menggabungkan konten dari lebih dari 300 saluran TV langsung, menyediakan layanan FAST yang lancar dan beragam bagi pengguna di seluruh dunia.
Dampak Global dan Peluang Kolaborasi
Coolita telah membangun kemitraan dengan lebih dari 500 penyedia layanan streaming global dan regional, mengumpulkan perpustakaan konten audio-visual seluas 1,2 miliar jam. Dengan kehadiran yang kuat di lebih dari 80 negara, termasuk pangsa pasar dominan di Indonesia, tulis Prnewswire.com.