Horizontal Scroll Menu
Home » Selebritis » Paska Skandal Asmara, Xu Kaicheng Memilih Tampil di Teater

Paska Skandal Asmara, Xu Kaicheng Memilih Tampil di Teater


Terakhir diperbarui pada 24/08/2024 oleh Timotius Ari

LayarHijau.com—Seperti yang diberitakan Layar Hijau sebelumnya, aktor Xu Kaicheng terseret skandal asmara yang melibatkan Guli Nazha dan Zhang Tian’ai. Kalian bisa membaca beritanya lebih lengkap di sini.

Skandal itu membuat Xu Kaicheng dihapus dari drama A Date with the Future (Kencan Masa Depan) yang tayang tahun lalu. Wajahnya digantikan dengan wajah aktor lain menggunakan AI (artificial intelligence) atau kecerdasan buatan.

Sekalipun berita tentangnya mulai jarang muncul, bila kita melihat akun Weibo aktor ganteng itu, Xu Kaicheng sibuk mempromosikan program pembangunan daerah pedesaan yang dicanangkan salah satu organisasi di sana.

Dia juga mulai mencoba tampil dalam pertunjukan teater. Drama teater yang dia bintangi, Xiang Yan’an (The Unknown Heroes) digelar di Teater Nasional China pada 28 Juni 2024. Dalam drama ini terdapat empat segmen. Drama teater ini rupanya dibuat oleh Komite Publisitas Partai Komunis China menggandeng beberapa teater.

Drama itu diangkat dari novel berjudul sama karya Hai Fei yang memenangkan “Penghargaan Sastra Rakyat·Penghargaan Novel Dua Tahunan”. Ditulis oleh Hai Fei dan disutradarai oleh Li Boyan, pemenang “Penghargaan Sutradara Wenhua”. Xiang Yan’an atau Menuju Yan’an mengisahkan tentng sang protagonis yang tidak bisa keluar dari Shanghai seumur hidupnya. Tapi dengan memakai cara rahasia, dia akhirnya tiba di Yan’an.

Tema drama ini fokus pada keluarga, cinta dan persahabatan dengan latar belakang Shanghai yang kacau saat Pertempuran Songhu meletus pada tahun 1937. Drama ini akan melanjutkan tema dan plot novel aslinya, dan menceritakan tentang penderitaan dan ketekunan para protagonis dalam memegang cita-cita dan kepercayaan mereka di masa-masa kacau tersebut.

Drama ini menggambarkan secara mendalam tentang sifat manusia yang kompleks dan menyampaikan kebenaran, kebaikan, dan keindahan dalam kontradiksi dan konflik. Drama ini akan menenggelamkan penonton dalam adegan perang mata-mata dengan rasa partisipasi yang sangat inklusif, membawa penonton untuk mengalami perjalanan spiritual dalam memikirkan sifat manusia dan menjelajahi iman.

Sumber: The Paper, Weibo, Douban