Terakhir diperbarui pada 15/11/2024 oleh Timotius Ari
LayarHijau.com–Film arahan sutradara Tsui Hark, The Legend of the Condor Heroes: The Great Hero, mengumumkan dalam akun resmi mereka di Weibo jika film itu akan tayang di bioskop pada hari pertama Imlek 2025.
Film yang dibintangi oleh Xiao Zhan dan Zhuang Dafei itu akan menceritakan kembali legenda wuxia yang dikenal oleh para pencinta kisah seni bela diri. Tapi film ini dikatakan akan mengambil bagian cerita yang jarang dibahas dalam adaptasi film dan drama sebelumnya.
Kisah yang diangkat film ini, The Legend of Eagle Shooting Heroes merupakan novel pertama Jin Yong dari trilogi the Condor yang familiar bagi setiap penggemar wuxia di China dan internasional. Mulai dari kehidupan Guo Jing di padang rumput Mongolia, pertemuannya dengan Huang Rong yang sangat cantik dan cerdas hingga petualangan keduanya di jianghu tentunya sudah diingat dengan baik oleh para penggemar.
Alasan mengapa karya-karya Mr. Jin Yong dapat bertahan lama bukan hanya karena alur ceritanya yang menarik dan penciptaan karakter yang kaya, tetapi juga karena warisan budaya yang mendalam dan semangat kepahlawanan yang terkandung di dalamnya.
Guo Jing disebut the great hero (daxia) atau pahlawan besar dalam novel adalah karena dia menggunakan kungfunya yang tinggi untuk melindungi masyarakat Dinasti Song dari ancaman invasi Mongolia. Semangat inilah yang menjadi inspirasi bagi para pembaca untuk hidup dengan memberi kontribusi bagi masyarakat sekitar.
Kali ini, tim produksi film The Great Hero berjanji untuk mempertahankan esensi dari karya asli sambil menambahkan teknologi film modern untuk memberikan cahaya baru pada cerita klasik ini.
Menurut sumber dalam, sejumlah besar dana telah diinvestasikan dalam produksi The Legend of the Condor Heroes: The Great Hero dengan penekanan khusus pada efek khusus dan desain set. Baik padang rumput yang luas maupun Bianjing yang makmur, setiap bingkai akan memberikan pengalaman visual yang terbaik bagi penonton. Terutama, adegan-adegan seni bela diri klasik akan disajikan dengan efek mengejutkan yang belum pernah ada sebelumnya melalui teknologi motion capture terbaru dan efek CGI. Bayangkan Guo Jing dengan 18 tapak pembunuh naga muncul di layar dengan efek CGI yang bagus. Tentunya akan terlihat indah di mata, tulis Sohu.
Dari segi pemeran, para netizen terbagi pendapatnya terkait pemeran wanita utama. Mereka menyambut positif terpilihnya Xiao Zhan untuk memerankan Guo Jing karena selama ini Xiao Zhan menunjukkan kemampuan akting yang baik dalam berbagai drama yang dia bintangi. Dia bahkan dijuluki Guo Jing tertampan.
Tapi terpilihnya Zhuang Dafei cenderung disambut dengan negatif karena para penggemar novel merasa dia tidak sesuai dengan gambaran Huang Rong dalam novel. Dalam karya aslinya, Huang Rong adalah gadis tercantik dengan sikap nakal, esentrik dan kecerdasan yang luar biasa. Zhuang Dafei mungkin bisa menjiwai sifat nakal, esentrik serta sikap cerdas dengan baik. Tapi sayangnya kita tidak bisa menyebut jika sang aktris merupakan aktris dengan penampilan tercantik. Bahkan bila dibandingkan dengan para aktris lain dalam generasi yang sama, kecantikan Zhuang Dafei bisa dikatakan tidaklah menonjol. Apakah hal ini berarti tim produksi akan menampilkan Huang Rong yang berbeda dari versi novel?
Apalagi bila dibandingkan dengan para pemeran Huang Rong dalam drama dan film sebelumnya. Pada umumnya mereka terpilih bukan hanya sekedar karena akting mereka tapi juga penampilan mereka.
Film itu juga merilis video teaser berdurasi 30 detik yang memperlihatkan cuplikan sosok mirip Hong Qigong mempraktekkan ilmu 18 tapak pembunuh naga. Kita juga melihat punggung Guo Jing saat dia sedang mempraktekkan jurusnya. Adegan beralih ke bagian belakang Guo Jing dan Huang Rong yang menunggangi kuda dengan cepat di padang rumput hingga berhadapan dengan kelompok prajurit yang sangat besar.
Selain itu, untuk memungkinkan lebih banyak orang ikut serta dalam pesta seni bela diri ini, perusahaan film juga telah meluncurkan serangkaian kegiatan online dan offline. Misalnya, penggemar dapat berpartisipasi dalam diskusi topik di media sosial dan berbagi impian seni bela diri mereka; mereka juga dapat mengikuti pameran tema offline untuk melihat properti dan setting dalam film secara dekat. Kegiatan-kegiatan berwarna ini tidak hanya menambah kesenangan menonton film, tetapi juga memberikan kesempatan bagi semua orang untuk bertukar pengalaman dengan teman-teman senasib dan mengingat kembali momen-momen seni bela diri yang tak terlupakan bersama-sama.
Seiring mendekatnya tanggal rilis, ekspektasi untuk The Legend of the Condor Heroes semakin meningkat. Banyak bioskop telah membuka pre-sale, dan banyak penggemar telah membeli tiket lebih awal, siap untuk menonton film ini secepat mungkin. Para pelaku industri memprediksi bahwa dengan efek IP yang kuat dan standar produksi yang berkualitas tinggi, film ini diharapkan menjadi pemenang terbesar pada Festival Musim Semi 2025. Tentu saja, hasil box office akhir masih memerlukan dukungan kuat dari penonton, jadi mari kita nantikan!
