Terakhir diperbarui pada 14/10/2019 oleh Timotius Ari
Saat pertama tayang pada 2018, Cobra Kai menjadi salah satu kejutan besar tahun itu. Menggabungkan aksi, nuansa 80-an dan kelanjutan dari dunia Karate Kid, Cobra Kai melakukan tugasnya dengan baik pada season 1. Pandangan kita soal para karakter yang kita lihat dalam film memperoleh tantangan pada season 1. Itulah yang menjadi kejutan untuk para penonton.Â
Nah, pada 2019, Cobra Kai kembali dan lebih baik dari season 1. Ada lebih banyak aksi karate dan penjelajahan yang lebih dalam tentang dua dojo yang berperang ini: Cobra Kai dan Miyagi-Do. Season kedua ini terasa lebih hitam dan putih dibandingkan season sebelumnya. Dengan batasan yang lebih jelas tentang baik dan benar, Cobra Kai mulai kehilangan kejutan yang ada pada season pertama. Kisahnya mulai berfokus pada sengketa di antara dua dojo dengan beberapa kejutan dan perubahan dalam cerita.
Kisahnya dimulai tepat setelah season pertama berakhir. John Kreese kembali dan kehadirannya menjadi berita buruk untuk Cobra kai. Saat karakter anti hero kita berjuang menemukan identitas unik untuk dojonya, pengaruh John mulai menguasai Hawk dan beberapa anggota pemberontak dalam dojo. Akhirnya terpiculah perang dengan Miyagi-Do.
Sementara itu Diaz dan Sam mulai semakin dekat dengan pasangan baru mereka.Tapi perasaan lama mereka mengancam hubungan yang mereka miliki saat ini. Percintaan remaja ini menjadi bumbu pada season 2 di tengah-tengah peperangan dua dojo.
Sekalipun ceritanya memiliki batasan hitam putih yang lebih jelas, Cobra Kai memunculkan tema-tema baru yang menarik untuk dijelajahi. Ada banyak perumpamaan dan ide yang dibahas, termasuk ide keseimbangan melawan kekuatan kasar. Hal ini muncul berkali-kali, ketergantungan La Rousso terhadap dojo terkesan ironis dan berlawanan dengan ajarannya sendiri. Sedangkan Johnny yang biasanya terlihat begitu kuat dan percaya diri, merasa goyah dengan kembalinya John Kreese. Dua hal ini menjadi konsep yang menarik.
Dalam season ini, setiap karakter memiliki kedalaman yang lebih untuk dibahas. Anak-anak Cobra Kai dan Stingray menawarkan keseimbangan yang baik antara humor dan konflik internal. Sayangnya, dua murid utama La Rousso, Robbie dan Sam menjadi kelemahan dalam serial ini. Keduanya memerankan dua anak baik yang terkesan hambar.
Transisi season pertama ke season kedua membuat jalan cerita serial ini kurang menantang. Terutama dengan penggambaran jika Cobra Kai adalah orang-orang jahat dan Miyagi-Do adalah orang-orang baik. Sekalipun demikian, season 2 tetap menyenangkan untuk ditonton.
Terutama karena humornya yang fantastis. Di sepanjang serial ini ada komedi dengan dosis yang bagus disuntikkan ke dalam cerita. Entah itu Johnny yang buta terhadap teknologi, ledakan amarah Stingray yang lucu atau berbagai kilas balik dari season pertama. Inti nuansa dari season 1 tetap terlihat utuh dalam musim kedua ini.
Mengingat kualitas mengejutkan dari musim pertama, Cobra Season 2 tidak memiliki dampak yang sama. Jadi season 2 ini kurang bila dibandingkan musim 1. Tapi kisahnya yang sangat mudah dinikmati, aksi karate dan humor yang lucu, membuat para penggemar terhibur.