Terakhir diperbarui pada 05/05/2022 oleh Timotius Ari
Awal tahun ini, Fuji TV di Jepang menayangkan drama Cinderella is Online. Drama itu merupakan remake dari drama China berjudul A Smile is Beautiful. Sedangkan tvN menayangkan Mr Queen, yang merupakan remake dari drama China Go Princess Go (2015).
Terobosan yang dialami serial drama China secara internasional terjadi pada 2015 saat Netflix membeli serial pertama mereka dari negara itu, Empresses in the Palace. Menurut data pemerintah China, pada tahun yang sama, jumlah drama yang dieskpor mencapai 381 judul dengan nilai setara 377 juta yuan. Angka ini melampaui jumlah impor drama untuk pertama kalinya dalam satu dekade.
General manager for international distribution iQiYi, Alice Leung berkata jika organisasi mereka telah didekati oleh sejumlah jaringan televisi internasional, termasuk Kplus dari Vietnam. Jaringan-jaringan ini ingin membeli hak siar untuk produksi China yang menjadi viral lewat rekomendasi mulut ke mulut.
Dengan semakin suksesnya drama China secara internasional, pembajakan juga semakin marak terjadi. Media di China melaporkan dalam satu jam sebuah drama tayang di China, subtitle Vietnam sudah tersedia secara online.
Alice berkata sejak 2018, iQiyi mengatur penayangan serentak di China dan Asia Tenggara untuk melawan pembajakan. “Penayangan di luar negeri dengan subtitle atau dubbing,” katanya.