Terakhir diperbarui pada 27/03/2023 oleh Timotius Ari
Sutradara: Awi Suryadi | Genre: Horor, Misteri |
Durasi: 2 jam 10 menit | Tayang di: Disney+ Hotstar |
Para pemain: Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara, Aghniny Haque, Calvin Jeremy, Fajar Nugraha | Penulis naskah: Gerald Mamahit, Lele Laila, SimpleMan |
Kisah viral yang kurang
Summary
Film ini membuktikkan mengangkat kisah viral tidak semudah membacanya.
Sinopsis:
Enam mahasiswa menjalankan KKN di sebuah desa terpencil di Jawa Timur. Oleh kepala desa, mereka diperingatkan untuk tidak melanggar batas desa berupa sebuah gerbang dan memasuki hutan misterius. Dari sejak awal hingga akhir, para mahasiswa ini mengalami berbagai gangguan dari para makhluk halus di desa itu. Salah satunya adalah sosok penari cantik.
Review:
Setelah menunggu beberapa bulan, akhirnya film KKN di Desa Penari tayang di platform streaming, Disney+ Hotstar. Versi yang tayang di platform ini disebut sebagai versi uncut, yang berbeda dengan versi di bioskop.
Salah satu hal yang menyita perhatian dari awal menonton film ini adalah sinematografinya yang menarik. Para penonton dimanjakan dengan pemandangan alam di daerah hutan. Melihat jalan yang harus dilalui para mahasiswa untuk memasuki desa dan kondisi dalam desa, kita bisa melihat sesuatu yang otentik. Sekalipun kita melihat ada beberapa kesan menakutkan tersirat pada awal-awal, tapi kita tetap tidak bisa memungkiri jika sinematografi film ini menawan.
Baca Juga
Para pemeran utama Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara, Aghniny Haque, Calvin Jeremy, Fajar Nugraha dan Kiki Narendra menyuguhkan akting yang bagus dan alami. Ditambah dengan bahasa Jawa dengan logat khas orang Jawa Timur, kesan otentik itu terasa kuat. Tidak hanya itu, penampilan para pemeran film ini juga menarik.
Tapi setelah melihat adegan demi adegan, ketimpangan dan kelemahan itu mulai terlihat. Para penonton yang belum pernah membaca thread cerita KKN di Desa Penari yang ditulis oleh SimpleMan di Twitter akan merasa bingung dengan film ini. Hal ini karena adegan demi adegan kadang terkesan melompat tanpa ada penjelasan yang memadai.