Review Drama Dashing Youth, Wuxia yang Memanjakan Mata dan Kaya Emosi

Terakhir diperbarui pada 24/08/2024 oleh Timotius Ari

Sinopsis:

Baili Dong Jun, tuan muda dari Keluarga Marquis Zhenxi, nakal sejak kecil. Dia tidak tertarik dengan puisi, buku, strategi militer, atau seni bela diri, tetapi dia ahli dalam membuat arak karena dia memiliki perjanjian dengan Ye Yun, seorang teman yang terbunuh saat dia masih muda, untuk menjadi “Dewa Arak”.

Namun, takdirnya tidak ditentukan oleh pilihannya. Sebelum berangkat ke akademi Li Chang Sheng, guru terbesar di dunia, dan mulai belajar seni bela diri, dia memperoleh teman baru di Sikong Chang Feng, yang ingin menjadi terkenal sebagai Dewa Tombak. Dalam proses ini, dia berkenalan dengan Yue Yao dan bertemu kembali dengan Ye Yun, yang sekarang telah mengubah namanya menjadi Ye Ding Zhi. Di bawah pengaruh dan dorongan mereka, dia mulai mengkaji ulang identitas dan tanggung jawabnya sendiri. Bersama-sama, para pemuda ini memulai petualangan mereka sendiri di dunia seni bela diri.

Bertahun-tahun kemudian, Ye Ding Zhi dimanipulasi orang lain untuk memulai perang melawan Dataran Tengah, dan Baili Dong Jun memimpin sekelompok pahlawan untuk melawan. Menghadapi sahabat baiknya, dia tidak mundur kali ini. Dia ingin menyelamatkan rakyat biasa serta sahabatnya sendiri!

Review:

Prekuel drama The Blood of Youth, Dashing Youth (Kemilau Masa Muda) bisa dikatakan sebagai drama wuxia yang memanjakan mata baik lewat visual para pemerannya yang tampan dan cantik mulai dari pemeran utama, pendukung dan bahkan para figuran. Kita juga dimanjakan dengan efek visual yang kaya dan menyakinkan saat para karakter di dalamnya bertarung.

Dengan drama ini, kita melihat sebuah animasi menjadi hidup lewat penampilan para pemeran dan juga efek spesial yang dipakai. Hou Minghao, He Yu, Hu Lianxin dan para pemeran lainnya memamerkan keterampilan akting mereka yang baik sekalipun ada beberapa adegan yang dirasa kurang. Tapi secara keseluruhan, akting para pemeran dalam drama ini memuaskan.

Salah satu yang patut memperoleh pujian adalah chemistry antara He Yu dan Jiang Zhen Yu yang masing-masing memerankan Ye Yun dan Yi Wenjun. Dari awal mereka bertemu kembali hingga akhir drama, kita langsung diyakinkan jika mereka adalah pasangan sejati yang dipisahkan oleh kekejaman dunia.

Akting He Yu juga patut dipuji dalam drama ini. Dia mampu menggambarkan emosi Ye Yun/ Ye Dingzhi yang kompleks. Baru kali ini, saya melihat ada karakter penjahat utama yang latar belakang cerita dan perubahan kepribadiannya masuk akal. Kita merasakan simpati pada apa yang dialami Ye Yun dan juga mampu menerima alasan kenapa dia memilih menjadi jahat.

Akting Hou Minghao dan Hu Lianxin terlihat alami dan baik. Sayangnya chemistry keduanya sebagai sepasang kekasih kalah dibandingkan chemistry He Yu dan Jiang Zhen Yu. Salah satu hal yang perlu disorot adalah kemampuan Hou Minghao menunjukkan perubahan sifat Baili Dongjun pada pertengahan hingga akhir drama. Dari sosok yang naif dan positif, Baili Dongjun mengalami pahitnya hidup saat kehilangan gurunya, juga rasa kalah dan tidak berdaya saat usahanya menolong Ye Dingzhi merebut Yi Wenjun gagal. Dari momen itu, sikap dan karakter Baili Dongjun mengalami perubahan dan Hou Minghao mampu dengan apik menunjukkan hal ini.

Hu Lianxin juga mampu menunjukkan dilema seorang putri dari keluarga bangsawan yang terbuang dengan baik. Di satu sisi, dia ingin dirinya dan rakyatnya keluar dari Sky’s Beyond yang dingin dan gersang. Tapi dia merasa jika berperang bukanlah solusinya. Hu Lianxin mampu menerjemahkan konflik batin ini dan juga rasa cinta Yue Yao pada Baili Dongjun dengan baik.

Tapi memang porsi Hou Minghao dan Hu Lianxin sebagai pasangan utama dalam drama ini sepertinya kurang dan akhirnya sinar keduanya tertutupi oleh He Yu. Hal ini adalah salah satu kesulitan yang umum dialami drama yang menampilkan banyak karakter seperti Dashing Youth.