Terakhir diperbarui pada 19/08/2019 oleh Timotius Ari
Posisi Hobbs and Shaw di tangga box office Amerika Serikat (AS) akhir pekan lalu digeser oleh film baru mengisahkan kenakalan trio remaja, Good Boys.
Film itu sendiri belum tayang di bioskop Indonesia. Lantas bagaimana ulasan para kritikus film terkait Good Boys?
Good Boys mengisahkan petualangan tiga anak pria yang ingin membuat para teman mereka terkesan dengan mengikuti pesta ciuman.
Beberapa pihak membandingkan film ini dengan Superbad. Tapi bila dibandingkan film itu, Bad Boys dikatakan inferior dan komedi di dalamnya terkesan lebih datar.
Berikut ini ulasan atau review para kritikus film:
Empire
“Adegan anak-anak mengucapkan hal lucu dalam film ini menjadi monoton, tapi Good Boys menyajikan tawa yang konsisten, akting yang bagus dan sedikit rasa manis.”
The Guardian
“Petualangan anak-anak berselera buruk ini menyatukan roh The Goonies dan Stranger Things dengan Superbad dan Booksmart; film ini mengisahkan obsesi para pahlawan muda kita dengan pesta super keren tapi menaikkan taruhan dalam hal materi untung-untungan dan fakta jika para pemain anak ini cukup muda: sekitar 10 atau 11 tahun.”
The Times
“Pada dasarnya adalah versi plat L Superband (juga diciptakan dan dibintangi Rogen), mengisahkan tiga anak berusia 12 tahun (Jacob Tremblay, Brady Noon dan Keith L Williams) yang dengan grogi mengadakan pesta ciuman mereka dalam petualangan transisi anak-anak menjadi dewasa yang acak dan lucu. Tidaklah begitu buruk–tapi tidaklah bagus juga.”
The Daily Telegraph
“Good Boys memiliki sebuah nuansa sederhana– Superband untuk anak yang memasuki masa remaja. Mereka berusaha bersikap keren tapi tidak, dan berpura-pura tahu persoalan orang dewasa tapi sebenarnya tidak.”
The Hollywood Reporter
“Komedi yang hampir monoton tentang trio anak pria berusia 12 tahun tidak akan menolong mereka untuk membuat pesta ciuman itu dihadiri oleh gadis yang mereka sukai.”
