Terakhir diperbarui pada 01/09/2020 oleh Timotius Ari
Pada 31 Desember 2018, ibu Seven Tan Songyun terlibat dalam kecelakaan mobil parah di Sichuan, China. Seorang pengemudi menabrakkan mobilnya ke trotoar, mengenai ibu Tan dan dua temannya saat mereka sedang keluar untuk merayakan malam tahun baru. Sang pengemudi lari dari lokasi kejadian. Dari ketiga korban, ibu Tan menderita luka paling parah. Dia segera dilarikan di rumah sakit dan dioperasi. Tapi sang ibu koma selama 20 hari dan meninggal pada usia 55 tahun pada 23 Januari 2019.
Pada 1 Januari 2019, polisi mengidentifikasi sang pengemudi, pria berusia 28 tahun bernama Ma. Pada 2 Januari 2019, pria itu menyerahkan diri kepada polisi ditemani keluarganya. Setelah mengambil sampel darah dan rambut, diketahui jika ada jejak alkohol pada sistem tubuh Ma selama kecelakaan. Pada 16 Januari 2019, Ma secara resmi didakwa dan ditahan.
Saat kecelakaan terjadi, dikabarkan jika Seven Tan segera menuju rumah sakit untuk berada di sisi ibunya. Sang manager mengungkap jika Tan menangis sembari berkata pada ibunya yang terbaring di rumah sakit,” Mama, selama kamu sadar, aku bersedia memberikan apapun sebagai gantinya.”
Sayangnya sang ibu tidak pernah sadar. Seven Tan mengambil cuti untuk berduka. Setelah dia kembali bekerja, dia pernah membahas hal ini dalam variety show Back to Field. “Saya berharap saya bisa bermimpi tentang dirinya dan jika..orang-orang yang saya kasihi akan bahagia dan sehat..saya harap dia bisa menjadi putri saya dalam kehidupan yang selanjutnya,” kata Tan.
Setelah 18 bulan, sidang pertama kasus tabrak lari ibu Tan digelar pada 31 Agustus 2020. Tan hadir dalam sidang dan meminta kesempatan untuk bicara di depan jaksa dan hakim sebelum dia pergi. Dalam rekaman video terlihat dia berkata,” Selama setahun dan delapan bulan, saya menyembuhkan diri setiap hari. Setiap hari, saya mencoba menjaga sikap saya dengan sangat baik untuk menerima jika ibu saya sudah meninggalkan dunia.Saya sangat merindukan dia setiap hari. Saya menunggu setiap hari untuk sidang dimulai dan menunggu pengadilan yang adil. Hari itu akhirnya tiba. Saya sangat grogi dan takut. Saya takut saya akan mengingat kembali dan bahkan saat melihat buktinya lagi, saya takut saya akan sekali lagi melihat hal-hal yang tidak berani saya lihat. Selama lebih dari setahun, saya tidak pernah menerima permintaan maaf dari terdakwa terhadap anggota keluarga. Mereka tidak memiliki penyesalan yang tulus. Jadi sebagai anggota keluarga, saya juga merasa sangat tidak nyaman.”
Setelah berhenti sejenak, Tan melanjutkan pernyataannya,” Saya harap keadilan ditegakkan untuk ibu saya.Saya harap dia memperoleh hukuman yang sepantasnya menurut hukum. Seseorang harus dihukum jika dia melakukan hal-hal yang salah. Jika Anda melanggar hukum, melakukan kejahatan, maka Anda harus dihukum.”

Menurut pemberitaan Sina Entertainment, dalam sidang terungkap jika hasil tes Ma positif untuk obat-obatan terlarang dan alkohol. Kamera pengawas menunjukkan dia berada di karaoke dengan teman-temannya pada tengah malam sebelum dia menuju toko cemilan, minum delapan botol bir bersama teman-temannya. Setelah dia pergi, dia mengendarai mobilnya dan saat itulah dia menabrak tiga pejalan kaki. Salah satunya adalah ibu Seven Tan. Kamera pengawas menunjukkan jika Ma tidak keluar dari mobil untuk mengecek apa yang terjadi atau menolong yang terluka. Dia terus mengemudi dan lari dari lokasi kejadian. Setelah dia menempuh jarak yang cukup jauh, mobilnya berhenti sesaat tapi lalu melanjutkan mengemudi menuju Luzhou untuk lari. Dia bahkan dikabarkan membuang ponsel dan kartu SIM nya ke sungai.
Dalam pengakuannya, Ma merahasiakan jika dia mengunjungi karaoke sebelum kejadian. Pria itu membantah dia mengkonsumsi obat apapun dan mengaku dia tidak tahu kenapa hasil tes urinnya positif.
Sumber: 38jiejie.com