Horizontal Scroll Menu
Home » Serial TV » Berita » Fakta Menarik Drama Chen Xiao dan Li Qin, Miles to Go yang Pecahkan Rekor

Fakta Menarik Drama Chen Xiao dan Li Qin, Miles to Go yang Pecahkan Rekor


Terakhir diperbarui pada 13/05/2023 oleh Timotius Ari

LayarHijau.com—Miles to Go, yang diadaptasi dari novel pendek karya penulis terkenal Lu Yao berjudul Life, berhasil mencetak rekor rating di saluran utama China Central Television (CCTV-1), menurut para produser yang mengadakan simposium baru-baru ini di Beijing.

Lu Yao, salah satu penulis terkenal dalam sastra modern Tiongkok, menerbitkan novel pendek yang mendapatkan penghargaan pada tahun 1982. Novel ini menceritakan kisah tragis kehidupan Gao Jialin, seorang pemuda berpendidikan di daerah pedesaan Shaanxi.

Dibintangi oleh Chen Xiao dan Li Qin, serial TV sebanyak 32 episode ini menceritakan kisah sang protagonis yang diterima di sebuah universitas di Shanghai, sebuah kesempatan berharga untuk mengubah hidupnya, namun kemudian direbut oleh putra orang paling berkuasa di desanya. Meskipun mengalami kegagalan ini, sang protagonis tetap bertekad untuk mengejar masa depan yang lebih baik dan tidak pernah menyerah pada mimpinya.

Serial TV ini menduduki peringkat tertinggi di CCTV-1 selama dua minggu pertama setelah debutnya pada akhir Maret dan video terkait menerima 6,6 miliar tayangan di platform video pendek populer Douyin.

Menurut para produser, lebih dari 80 persen penonton berusia antara 18 hingga 44 tahun, menunjukkan bahwa cerita yang dibuat lebih dari 40 tahun yang lalu masih menarik bagi pemirsa utama saat ini, tulis China Daily.

Liang Xiangyang, wakil ketua Asosiasi Penulis Shaanxi, mengatakan bahwa novel Lu sangat beresonansi dengan banyak pemuda di pedesaan yang ingin mewujudkan impian mereka ketika novel ini diterbitkan.

Sementara adaptasi drama TV baru ini mencakup unsur-unsur kehidupan di Shanghai dan menggambarkan nasib dan perjuangan karakter dalam konteks 40 tahun reformasi dan pembukaan Tiongkok, drama TV ini juga menciptakan empati di antara pemirsa muda modern, tambah Liang.

“Ketika kita melihat kembali tahun 1980-an, hal yang paling berharga dari pemuda pada saat itu adalah vitalitas mereka, ketegangan hidup, dan kerinduan mereka akan masa depan,” ujar sutradara Yan Jiangang, menambahkan bahwa acara ini merupakan penghormatan bagi penulis novel Lu yang telah meninggal dan untuk era tersebut.