Terakhir diperbarui pada 23/02/2024 oleh Timotius Ari
LayarHijau.com—Drama China Love Me, Love My Voice (Merindukanmu) mulai tayang di WeTV Indonesia pada 30 November 2023. Sebelum drama itu tayang, para netizen di China rupanya meragukan jika drama percintaan itu akan menjadi hit.
Salah satu alasannya adalah tahun ini, ada beberapa drama yang dibintangi oleh para bintang kelas A seperti Luo Yunxi, Bai Baihe, Dylan Wang, Gong Jun, dan lain-lain. Sayangnya, rating beberapa drama ini tidak sesuai harapan.
Tapi, dugaan para netizen di China meleset, drama itu menjadi kuda hitam sejak tayang 6 hari yang lalu. Awalnya rating drama itu rendah, tapi kemudian naik perlahan-lahan. Popularitasnya juga melonjak naik. Bahkan ada yang menyatakan jika drama itu merupakan standar baru untuk drama percintaan yang murni paling tidak untuk bulan ini.
Berikut ini, tiga alasan untuk menonton drama itu versi para netizen di China dilansir dari upmedia.mg.
Alur cerita yang alami
Love Me, Love My Voice (Merindukanmu) diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya penulis Tiongkok Mo Bao Feibao. Alur cerita menggambarkan mahasiswi Gu Sheng (diperankan oleh Zhou Ye) yang merupakan pemusik untuk genre historis tapi kurang dikenal, dia mengagumi master dubbing Qiang Qingci (diperankan oleh Tan Jianci). Keduanya bertemu secara tak terduga, saling jatuh cinta, dan kemudian dimulailah kisah cinta mereka.
Kisah cinta antara karakter utama pria yang populer dengan tokoh utama wanita yang merupakan penggemarnya sebenarnya bukanlah hal yang baru dan unik. Tapi pengaturan alur cerita dalam drama sangat alami. Qiang Qingci sebenarnya bernama asli Mo Qingcheng dan berprofesi sebagai dokter, tapi kisah drama ini tidak fokus pada dunia medis tapi pada dunia rekaman dan kehidupan mereka sehari-hari.
Drama emosional dengan alur yang cepat
Alur cerita drama ini cukuplah cepat. Pada episode kedelapan, Mo Qingcheng sudah mengakui perasaannya pada Gu Sheng. Dari pertemuan di studio rekaman, hubungan masa lalu, hingga perkembangan yang berangsur-angsur di dunia nyata, adegan emosional antara Tan Jianci dan Zhou Ye cukup alami. Tidak terlalu banyak alur cerita yang berlebihan atau perasaan lebay, dan tidak ada perasaan manis dari ciuman yang terus-menerus sepanjang episode.
Sebaliknya, drama ini lebih menggambarkan plot kehidupan dan menambahkan sedikit keambiguan. Sebagai contoh, setelah dia (Mo Qingcheng) mengaku cintanya, dia menemani Gu Sheng pulang ke sekolah dengan kereta bawah tanah. Keduanya memiliki kesempatan untuk berdekatan karena ada terlalu banyak penumpang. Ketika mereka saling berhadapan, mereka tidak terus-menerus berbicara tentang cinta, tetapi menunjukkan perasaan canggung sebagai orang yang baru mengenal satu sama lain, tetapi menambahkan sedikit keambiguan.
Dua pemeran utama memiliki chemistry yang kuat
Tan Jianci dan Zhou Ye berpenampilan menarik, dan kemampuan akting mereka sangat luar biasa. Dua poin ini menunjukkan keunggulan yang besar dalam Love Me, Love My Voice, yang dapat membantu penonton dengan cepat masuk ke dalam peran yang dimainkan oleh keduanya. Selain itu, drama ini menggambarkan industri dubbing, dan garis bicara kedua orang tersebut menjadi sorotan besar. Kata-kata mereka akurat dan aksen mereka penuh daya tarik unik. Mereka mendapat banyak pujian saat drama tayang perdana.
Dalam drama ini, Zhou Ye juga dengan hidup menggambarkan kepribadian segar seorang mahasiswi, dan dipasangkan dengan gaya maskulin yang hangat dan realistis dari Tan Jianci, dapat dikatakan bahwa chemistry antara keduanya sangat kuat.
Dengan demikian, Love Me, Love My Voice berhasil menarik perhatian penonton dengan alur cerita yang alami, drama emosional berkecepatan tinggi, dan chemistry yang kuat antara para pemeran utama. Drama ini berhasil memenangkan hati penonton dan menjadi hit di kalangan penonton drama cinta murni.