Home » Film » Berita » Trilogi Creation of Gods: Naran dan Sutradara Bahas Daji

Trilogi Creation of Gods: Naran dan Sutradara Bahas Daji

Ikuti kita di Google News. Donasi mulai dari Rp2.500 di sini

Terakhir diperbarui pada 12/02/2024 oleh Timotius Ari

LayarHijau.com—Kisah Creation of the Gods atau The Investiture of God merupakan sebuah kisah yang sangat terkenal di China dan merupakan sebuah IP besar yang sudah sering diangkat ke dalam berbagai film dan drama. Sedangkan Creation of the Gods 1 yang tayang tahun lalu memiliki unsur retensi dan perubahan.

Galeri Video

Sutradara Wu Ershan menerangkan,” Inti cerita tidak banyak berubah. Raja Shang (Kris Phillips) adalah raja yang sewenang-wenang, Raja Wen memakan anak sulungnya. Tapi kita harus menggunakan perspektif dan nilai-nilai modern, memberikan pandangan baru untuk cerita aslinya dan menyusun kembali alur dan logika ceritanya.”

“Contohnya, tidak semua orang tahu plot cerita yang sangat penting dalam karya aslinya, yaitu mengapa Daji (Naran) masuk ke Dinasti Yin-Shang untuk menghancurkannya,” lanjut sang sutradara.

“Hal ini karena Yin Shou (Kris Phillips) dalam novelnya menulis puisi dan melecehkan Dewi Nuwa. Banyak orang tidak tahu mengapa hal ini menjadi masalah besar. Dari sudut pandang orang modern, puisi yang ditulis Yin Shou bukanlah masalah besar. Tulisan sedikit lebh berani. Itu aja. Menurut para penonton saat ini, hal ini adalah masalah sepele, tidak cukup untuk menggulingkan sebuah dinasti,” kata Wu.

“Sedangkan Daji (Naran), dia telah menanamkan banyak gagasan jahat dalam hati Yin Shou dan dalam novel terhadap ide atau kesimpulan jika kecantikan seorang wanita adalah bencana. Bagi penonton modern, terutama bagi saya, saya tidak bisa lagi menerima nilai ini. Konsep itu adalah konsep yang sangat merendahkan dan tidak menghormati wanita,” lanjutnya.

“Beberapa bagian ini perlu disesuaikan dan diubah desainnya agar lebih sesuai dengan emosi dan nilai-nilai masyarakat modern. Misalnya, saya sangat menyukai keluarga Ji Chang (Raja Wen Zhou) dalam novel aslinya. Saya sangat menyukai karakter Ji Chang, seorang ayah yang sanggup menanggung penghinaan. Tapi saya merasa penggambarannya dalam novel asli tidaklah cukup menyakinkan—mengapa dia harus menderita? Memakan daging anaknya sendiri?” tanya Wu.

“Dalam novelnya, dia ingin menipu Yin Shou lalu melarikan diri dan kembali ke kerajaannya untuk bertahan hidup. Tapi menurut saya, hal ini membuatnya menjadi ayah yang terlalu licik. Kami mengatur logika dalam tindakannya itu dimaksudkan untuk melindungi putra keduanya, karena putra sulungnya telah meninggal. Jadi dia ingin melindungi putranya yang masih hidup,” ujar Wu.

Naran adalah pemeran utama wanita dalam film Creation of the Gods 1. Dia memerankan sosok siluman rubah Daji. Film ini merupakan film debutnya sebagai bintang pendatang baru.

Dalam wawancara, dia mengungkapkan jika Daji yang dia perankan berbeda dari versi film dan drama sebelumnya. Daji dalam Creation of the Gods sedikit licik, dengan lebih banyak naluri hewan primitf. Daji dalam film ini juga memiliki nuansa eksotis dan erotis yang lebih kuat.

Naran mengungkapkan bahwa tidak mudah mendapatkan peran ini dan dia berusaha dengan sekuat tenaga untuk memperoleh peran itu. Naran melalui tiga tahapan wawancara dan enam bulan pelatihan intensif sebelum akhirnya terpilih untuk peran itu.

Tim film telah mengembangkan program pelatihan khusus untuk Naran dalam berbagai subyek seperti tari, guqin (alat musik tradisional China dengan tujuh senar dari keluarga kecapi) dan etiket.

Pelatihan selama enam bulan itu tidak hanya dia ikuti. Ada para wanita lain yang juga bersaing untuk peran yang sama dengannya. Jadi tekanan yang dirasakan Naran dan para wanita ini sangatlah kuat.

Sutradara Wu Ershan, seperti yang ditulis oleh LayarHijau sebelumnya, memberikan tugas yang penting untuk Naran yaitu mengamati perilaku rubah. “Sang sutradara meminta saya mengamati perilaku rubah dan meniru gerakan binatang itu. Hal ini sangat menantang bagi saya karena ekspresi, perilaku dan mata hewan dan manusia sangat berbeda,” kata wanita cantik itu.

“Saya menghabiskan waktu yang lama menonton video tentang rubah setiap hari, dari pagi hingga malam, dan kemudian menirunya. Saya juga meminta teman sekelas saya untuk membantu saya mengambil foto. Itu adalah hal yang sangat menarik,” terangnya.

Menurut Naran, pikiran hewan sangat sederhana. “Tidak seperti kita manusia yang memiliki pikiran yang sangat rumit. Pikirannya relatif sederhana dan polos.”
Dalam pandangan yang sama, Naran percaya bahwa Daji yang dia perankan kali ini bukanlah sosok jahat, “Saya memiliki tujuan, saya ingin bertahan hidup, saya tidak memiliki pikiran buruk, saya hanya ingin membalas kebaikan.”

Sumber: Inews. QQ

Dibaca 131 kali, 1 kunjungan hari ini.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top