Terakhir diperbarui pada 13/02/2024 oleh Timotius Ari
LayarHijau.com—Dianggap sebagai produksi epik fantasi terbesar dalam sinema Tiongkok, Trilogi Fengshen di bawah arahan sutradara Wuershan meluncurkan bagian pertamanya, Creation of the Gods I: Kingdom of Storms, di bioskop pada akhir Juli 2023, mendapat pujian dari para kritikus film dan kesuksesan di box office. Film ini merupakan adaptasi dari novel klasik Tiongkok abad ke-16 karya Xu Zhonglin.
Di tengah sorotan, semua mata tertuju pada Naran, seorang pendatang baru berusia 26 tahun, yang merupakan aktris terbaru yang memerankan karakter kunci Su Daji, siluman rubah. Debut Naran rupanya dimulai lewat video musik Jay Chou pada 2016. Wanita itu bernama lengkap Narana Erdyneeva. Dia mampu menghidupkan karakter yang memikat ini dengan aura uniknya.
Temukan lebih banyak tentang bintang muda yang berhasil mengatasi ribuan pesaing untuk memerankan Su Daji dilansir dari SCMP.com.
Naran memiliki latar belakang multikultural
Terlahir dan dibesarkan di Ulan-Ude, ibu kota Buryatia di Rusia, Naran memiliki latar belakang multikultural dengan akar Mongol dan Rusia. Dia fasih berbahasa Tionghoa, Inggris, dan Rusia. Latar belakangnya adalah dalam bidang model.
Menghidupkan Su Daji dengan cara baru
Su Daji, seorang selir Dinasti Shang yang sering dikaitkan dengan roh rubah, dikatakan telah menyebabkan kejatuhan dinasti tersebut. Dalam novel, keindahannya yang memikat dikatakan telah membawa Raja Zhou ke jalan tirani dan kenistaan.
Setiap kali novel itu diadaptasi ke dalam film atau drama, para penonton penasaran terhadap aktris yang memerankan sosok Daji. Mereka ingin tahu bagaimana sang aktris akan menafsirkan dan menghidupkan karakter legendaris ini.
Dan Naran pastinya memiliki tugas berat mengikuti penampilan tak terlupakan oleh aktris-aktris sebelumnya yang memerankan sosok Daji seperti Irene Wan, Ruby Lin, Fan Bingbing, dan Gillian Chung. Sekarang, Naran memberikan penampilan yang kuat dan beragam yang berbeda dari sosok femme fatale konvensional.
Dia multitalenta
Perjalanan Naran untuk mendapatkan peran itu tidaklah mudah. Bersaing dengan 15.000 peserta, dia muncul sebagai salah satu dari 20 finalis yang dipilih untuk mengikuti kamp pelatihan eksklusif selama enam bulan. Dengan tekun, dia menguasai bahasa Tionghoa kuno, tari, guqin, dan teknik pertarungan dengan rutinitas yang ketat.
Untuk menggambarkan dengan akurat sifat yang sulit ditebak dari seekor rubah, dia tenggelam dalam penelitian selama berbulan-bulan , mengamati perilaku binatang ini di kebun binatang dan mempelajari dokumenter tentang binatang itu. Komitmennya tercermin dalam persiapan selama setahun untuk sebuah adegan tari solo, di mana dia menggunakan ekstensi rambut hingga mencapai jari kakinya untuk penampilan yang sempurna.
Dipuji oleh sutradara film karena ketekunan dan tekadnya yang teguh, Naran juga menyukai tinju dan yoga, dan ia berkomitmen terhadap kebugaran fisik dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Dia adalah seorang fashionista yang menyukai Chanel
Dia memiliki latar belakang sebagai model dan menunjukkan gaya yang sempurna dalam busana Chanel. Dalam satu setelan, dia menggabungkan legging dengan logo Chanel dengan sepatu bot kulit tinggi hingga lutut dan jaket kulit, menciptakan kombinasi yang khas antara gaya berani dan anggun.
Pada kesempatan lain, dia terlihat memamerkan koleksi Chanel Métiers d’Art 22/23, mengenakan atasan renda hitam dan jeans denim bercorak, serta aksesori dan anting-anting dengan inspirasi etnis.
Gaya busana Naran di bandara juga merupakan pemandangan yang menyenangkan. Dia pernah dengan percaya diri mengenakan pakaian berwarna merah muda yang lengkap, yang dilaporkan juga dari Chanel, memberikan kesan yang manis dan feminin. Dia juga jelas memiliki fisik yang terbentuk dengan baik, yang menambah daya tarik dan kehadiran yang memikat secara keseluruhan.
