Terakhir diperbarui pada 19/02/2024 oleh Timotius Ari
LayarHijau.com—Lionel Messi menimbulkan kemarahan masyarakat China setelah dia absen dalam pertandingan antara Hong Kong XI dan Inter Miami. Absennya Messi dalam laga itu berbuntut panjang. Wang Ziqi mengkomentari insiden dengan di Weibo dengan kata-kata yang tajam.
Pada 7 Februari, dia menulis, “Air liur satu orang di dataran China bisa menenggelamkannya, ya kan?” Rupanya komentar aktor itu terhadap Lionel Messi menimbulkan kontroversi dan perdebatan. Beberapa penggemar bertanya apakah dia pernah menjadi penggemar Messi, dan sang aktor menjawab,” Tidak pernah.”
Para netizen di China menanggapi pernyataan Wang Ziqi dengan respons yang berbeda. Bila kepopuleran dua tokoh ini dibandingkan, Lionel Messi memiliki kepopuleran yang jauh lebih besar. Beberapa netizen berpendapat jika kepopuleran Wang Ziqi di China tidaklah begitu besar. Jadi komentar itu dibuat untuk menarik perhatian alias pansos (panjat sosial).
“Apakah kamu bercanda,” komentar seorang netizen menanggapi komentar Wang Ziqi.
“Akan ada banyak orang yang menyerangmu,” tulis yang lain.
Ada juga netizen yang beranggapan jika mereka sedang menonton pertunjukkan yang seru saat melihat respons para netizen terhadap komentar Wang Ziqi. Sedangkan beberapa netizen beranggapan jika pernyataan Wang Ziqi terlalu keras dan berlebihan. Tapi ada juga para netizen yang mendukung pernyataan Wang Ziqi.
Mereka beranggapan jika dia bersikap jujur dalam mengungkapkan perasaannya. Tidak seperti beberapa orang yang mengatakan sesuatu tapi melakukan hal yang berbeda. Sebuah artikel di Sohu menanggapi kontroversi pernyataan Wang Ziqi tersebut.
Dalam artikel itu, sang penulis beranggapan jika pernyataan Wang Ziqi dianggap sempit dan nasionalistik, dan tidak pantas menargetkan Messi, seorang pemain sepak bola kelas dunia yang telah memenangkan penghargaan dan penghormatan di seluruh dunia.
Dalam era globalisasi, penting untuk memiliki kepercayaan diri, keterbukaan, dan toleransi terhadap budaya dan nilai-nilai yang berbeda. Kita harus menghormati keberagaman dan menghargai keunggulan orang lain, sambil mempertahankan rasionalitas, objektivitas, dan saling menghormati.
“Sebagai figur publik, pernyataan Wang Ziqi tanpa keraguan memiliki pengaruh besar. Kalimat ini tidak hanya mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap Messi, tetapi juga mengisyaratkan sentimen nasionalis yang sempit. Namun, dalam era globalisasi, apakah kita seharusnya bersikap prasangka atau bermusuhan terhadap seseorang karena kewarganegaraan atau identitas mereka? Apakah pernyataan seperti itu melanggar nilai-nilai dasar kesetaraan, toleransi, dan saling menghormati?” tulis artikel itu.
