Horizontal Scroll Menu
Home » Serial TV » Review » Review Drama The Legend of Shen Li: Sajikan Xianxia yang Segar, Humoris dan Menyentuh

Review Drama The Legend of Shen Li: Sajikan Xianxia yang Segar, Humoris dan Menyentuh


Check Out Our English Version! Go to English Version

Terakhir diperbarui pada 15/04/2024 oleh Timotius Ari

Sutradara: Deng KeJumlah episode: 39
Para pemeran: Zhao Liying, Ling Gengxin, Xin Yunlai, He Yu, Zeng Li, Jackie LiTayang: WeTV

Pelopor Xianxia Baru

Akting
4 / 5
4
Soundtrack
5 / 5
5
Cerita
4 / 5
4

Summary

The Legend of Shen Li menawarkan karakter yang out of the box dan unsur xinxia yang berbeda dari biasanya.

Sinopsis:

Lahir di dunia abadi, Shen Li tumbuh dalam kekuatan, kemampuannya di medan perang akhirnya membuatnya mendapatkan gelar Jenderal Bi Cang. Ditekan untuk melakukan pernikahan politik yang tidak dikehendaki, sang jenderal memilih untuk berjuang demi kebebasannya daripada menerima pernikahan tersebut. Menderita luka-luka, Shen Li kembali ke bentuk aslinya dan jatuh ke dunia manusia sebagai seekor burung phoenix yang kemudian diambil oleh seorang penjual manusia dan dijual sebagai ayam di pasar manusia setempat kepada Xing Zhi yang dikenal sebagai Xing Yun.

Xing Zhi, seorang Dewa Kuno yang tanpa emosi dan dengan seorang diri mengakhiri perang Dewa dan Iblis satu milenia yang lalu, mendapati dirinya tidak dapat melewati ayam yang terkurung di pasar manusia. Dengan pembelian itu, Xing Zhi menghubungkan nasibnya dengan Shen Li dan cinta pun lahir.

Melintasi tiga alam dan waktu, ketika segala sesuatu diselamatkan dan dilahirkan kembali, di sudut kecil ada kejahatan kuno yang sedang bangkit kembali. Dengan pengkhianatan yang mengejutkan, dunia Shen Li terbalik, tetapi keteguhan dan keganasannya tidak akan menghentikannya untuk balas dendam dan menemukan kebenaran. Melanggar Hukum Alam, cinta Xing Zhi dan Shen Li yang tabu justru menjadi kekuatan bagi mereka berdua. Saat lebih banyak rahasia terungkap, akankah mereka akhirnya berhasil melawan kejahatan dan menyelamatkan tiga alam dari kehancuran total? Dan apa yang akan terjadi pada cinta abadi mereka?

Review:

Drama The Legend of Shen Li bisa dikatakan sebagai drama yang membawa pendekatan yang baru dan menyegarkan untuk genre xianxia. Dengan kesuksesan drama ini, semoga saja akan ada pakem baru dalam genre xianxia yang merubah pola yang selama ini ada.

Shen Li yang diperankan oleh Zhao Liying merupakan karakter yang out of the box atau non-conventional. Pada umumnya, karakter utama wanita dalam genre xianxia dan wuxia digambarkan sebagai sosok yang feminim, lebih lemah dari pria dan perlu dilindungi. Biasanya, para wanita dalam genre ini digambarkan sebagai warga kelas kedua, yang diremehkan dan dipandang sebelah mata. Tapi dalam dunia di mana Shen Li hidup, dia adalah sosok raja yang dihormati oleh para jenderal bawahannya dan penduduk dunia immortal sekalipun dia adalah seorang wanita.

Zhao Liying memerankan sosok yang macho atau tomboy dengan cara yang unik. Kita masih melihat sisi feminim Shen Li dari perawakannya yang mungil dan cantik. Tapi sisi ini dikemas dengan aura maskulin yang tidak toxic dan berlebihan. Hasilnya, Shen Li terlihat sebagai karakter dengan kombinasi desain yang berlapis dan hidup.

Desain karakter Xing Yun/ Xing Zhi juga merupakan sesuatu yang out of the box. Sebagai satu-satunya dewa kuno yang tersisa dalam cerita ini, Xing Zhi adalah sosok terkuat dalam cerita. Tapi dia digambarkan sebagai sosok yang sederhana, tenang, menyukai kedamaian, dan penyabar. Sekalipun semua sifatnya ini dibungkus dengan penampilan yang dingin dan acuh tak acuh. Berbeda dari desain karakter untuk sosok seperti dirinya yang biasanya digambarkan sebagai sosok yang arogan, otoriter dan egois.

Kombinasi kedua karakter ini menciptakan chemistry yang menarik. Kadang Xing Zhi bersikap kekanak-kanakan, kadang bersikap dingin, kadang terlihat pecemburu. Sikap yang terkesan berubah-ubah ini diadu dengan sikap Shen Li yang serius, stabil dan maskulin menghasilkan gesekan-gesekan yang lucu dan menyegarkan.

Zhao Liying terlihat bersinar dalam drama ini, dalam berbagai kesempatan dia mampu menunjukkan kualitas aktingnya yang mumpuni tanpa kesan berlebihan. Misalnya saat dia mengetahui jika Mo Fang ternyata adalah pengkhianat dan berniat membunuh pria itu. Shen Li terlihat menangis sekalipun dalam kondisi marah. Tanpa banyak bicara dan tanpa ekspresi berlebihan, para penonton bisa merasakan kepedihan dan kemarahan yang dirasakan Shen Li. Kualitas akting ini terlihat juga saat Shen Li kehilangan Xing Zhi pada akhir drama. Dia juga mampu menunjukkan sisi lain Shen Li yang rapuh dan menawan saat mencintai Xing Zhi di desa nelayan.

Sayangnya, akting Lin Gengxin terlihat canggung dan kaku dalam beberapa adegan. Contohnya adalah pada awal drama, saat Xing Zhi berdebat dengan Mo Fang karena dia ingin mengajak Shen Li yang terluka untuk memandunya ke tempat di mana lima segel berada. Kecanggungan akting ini terlihat menonjol karena pada umumnya, akting Lin Gengxin terlihat alami di beberapa adegan lainnya. Memerankan sosok yang dingin tapi lembut dan perhatian memang merupakan sebuah tantangan untuk aktor dan aktris manapun. Karena tanpa keahlian dalam mengekpresikan diri secara optimal, orang malah akan merasa melihat akting robot atau patung.

Akting Xin Yunlai juga terlihat kurang optimal. Bila Lin Gengxin bermasalah dengan akting yang tidak konsisten, Xin Yunlai terlihat kesulitan mengekpresikan emosinya yang kompleks. Kita kesulitan melihat pergumulan batin seorang Mo Fang yang mencintai Shen Li tapi tidak punya pilihan lain kecuali mengkhianati dan melukainya. Dalam sebagian besar waktu, Xin Yunlai terlihat kurang menjiwai karakternya sebagai Mo Fang. Dia terlihat dingin dan tanpa ekspresi.

Dari segi cerita, drama ini memutuskan untuk menambahkan beberapa cerita yang tidak ada dalam novel, yang bisa kita sebut sebagai filler. Tapi filler ini dicampur dengan cerita inti sehingga kita tidak bisa memilih episode mana yang harus diskip dan harus ditonton. Beberapa filler terasa menyegarkan dan mampu mengurangi intensitas emosi penonton.

Beberapa filler juga digunakan untuk memberikan kesempatan untuk beberapa karakter pendukung untuk bertumbuh menjadi lebih baik. Yang terlihat menonjol adalah pertumbuhan duo kakak adik You Lan dan Fu Rong. Perkembangan karakter ini terasa memuaskan dan tidak merebut perhatian penonton dari dua karakter utama kita. Ada juga beberapa bagian cerita yang dihilangkan dari novelnya, yang sebenarnya tidaklah masalah karena bagian-bagian itu tidaklah esensial untuk jalan cerita.

Yang menarik, The Legend of Shen Li berusaha untuk mengatasi kelemahan yang umum dimiliki adaptasi novel ke bentuk visual. Beberapa penjelasan atau narasi dalam novel yang penting bagi penonton untuk memahami kondisi emosi dan mental para karakter di dalamnya diubah menjadi dialog. Sayangnya kadang dialognya terasa panjang dan beberapa menjadi seperti monolog. Drama ini juga setia menggunakan narasi suara internal untuk menunjukkan kondisi batin dan mental para karakter di dalamnya.

Terkait kisah cinta, ada beberapa bagian dalam cerita yang sebenarnya bisa diubah untuk membuat cinta Xing Zhi dan Shen Li terasa lebih menyentuh. Tapi secara keseluruhan, percintaan di antara keduanya pada awal drama saat keduanya berada di dunia manusia dan menjelang akhir saat Shen Li terluka adalah kisah cinta yang indah. Kedua karakter kita menjadi diri mereka sendiri tanpa beban dari status, posisi dan tanggung jawab mereka sebagai raja Azure dan dewa kuno. Dengan rumah yang sederhana di tengah tempat yang indah, keduanya menjalani kehidupan yang sederhana, damai dan indah tanpa beban. Saling memperhatikan dan mencintai. Kedua bagian ini menjadi momen yang paling berkesan bagi saya.

Konflik yang ada dalam drama ini juga memiliki porsi yang pas. Berbeda dengan beberapa drama xianxia yang terkesan berlebihan dalam mengisahkan konflik antara karakter jahat dan karakter baik dan penderitaan cinta yang berlangsung panjang dalam beberapa kehidupan, The Legend of Shen Li mengisahkan semua hal ini dalam porsi yang pas. Para penonton bisa tertawa, menangis dan merasakan kebahagiaan dalam porsi yang tidak terasa menyakitkan tapi meninggalkan kesan yang mendalam. Akhir yang bahagia dalam drama ini juga sesuatu yang benar-benar perlu diacungi jempol karena mendobrak batasan yang umum dipakai pada drama Xianxia.

Soundtrack drama ini adalah bagian lain yang patut diacungi jempol. Tim drama mampu menciptakan soundtrack khas untuk mewakili karakter Shen Li. Kapan pun dua lagu yang menjadi ciri khas drama ini diputar, kita langsung teringat dengan sosok Shen Li. Hal ini mirip dengan soundtrack yang dibuat khusus untuk Wonder Woman versi Synder Universe. Kapan pun musik itu diputar, kita tahu jika Wonder Woman muncul dan akan melakukan sesuatu yang epik. Hal yang sama juga terjadi dengan drama ini.

Terkait dengan adegan aksi, drama ini juga mampu menyuguhkan aksi yang berbeda dengan aksi drama xianxia sejenis. Tombak dan ilmu kung fu yang dimiliki Shen Li terlihat begitu khas dan mewakili karakter ini dengan baik. Uniknya Xing Zhi memiliki ilmu khas berupa mantera air yang bisa berubah menjadi es sementara Shen Li pada dasarnya adalah phoenix dengan kekuatan api. Drama ini juga bisa lepas dari adegan pertarungan yang terkesan diulang-ulang saat karater kita berhadapan dengan pasukan musuh.

Sayangnya, efek spesial dalam drama ini tidaklah merata. Sosok burung merak yang ditampilkan pada awal drama, sosok siluman ular dan harimau buas yang menyerang You Lan dan beberapa makhluk CGI lainnya terkesan memiliki kualitas jelek dan kurang menyakinkan. Ada beberapa adengan aksi dengan efek spesial yang kurang memadai, contohnya adalah adegan terbang pada beberapa bagian drama.

Kekuatan Xing Zhi dalam drama juga terasa kurang dioptimalkan. Sebagai karakter yang paling kuat dalam drama, Xing Zhi bisa dikatakan malah jarang beraksi. Dia hanya terlihat memakai kekuatannya pada beberapa bagian cerita.

Untungnya kelemahan-kelemahan ini tidaklah mengurangi kenikmatan menonton drama. Secara keseluruhan, The Legend of Shen Li sepertinya bisa menjadi pelopor untuk pakem baru dalam genre drama xianxia. Semoga saja ke depannya akan lebih banyak drama xianxia yang menyajikan sesuatu yang menyegarkan, kejutan yang menyenangkan dan efek spesial yang luar biasa.