Home » Serial TV » Artikel » Return of the Condor Heroes: Kenapa Hubungan Cinta Yoko dan Bibi Lung Dilarang dan Dianggap Tabu?

Return of the Condor Heroes: Kenapa Hubungan Cinta Yoko dan Bibi Lung Dilarang dan Dianggap Tabu?

Ikuti kita di Google News. Donasi mulai dari Rp2.500 di sini

Terakhir diperbarui pada 21/05/2024 oleh Timotius Ari

LayarHijau.com—Trilogi novel The Condor Heroes merupakan trilogi novel karya Jin Yong yang populer dan kerap diangkat ke dalam berbagai media selain media tulis seperti drama, film dan komik. Bahkan hingga sekarang, masih ada drama dan film baru yang mengangkat trilogi ini. Yang terbaru adalah New Jin Yong Wuxia Universe yaitu enam seri drama yang diangkat dari trilogi novel ini. New Jin Yong Wuxia Universe bisa dianggap sebagai upaya China menandingi Marvel Cinematic Universe (MCU) dan DCEU (DC Extended Universe).

Galeri Video

Ketiga pasangan dari masing-masing novel ini mengalami kisah cinta yang penuh tantangan. Dalam novel pertama, Legend of the Condor Heroes (terjemahan judul aslinya sebenarnya adalah Eagle Shooting Hero alias Pendekar Pemanah Rajawali), hubungan Kwee Cheng (Guo Jing) dan Oey Yong (Huang Rong) ditentang oleh para guru Kwee Cheng dan Oey Yok Su (Huang Yaoshi). Mereka menghadapi berbagai tantangan hingga akhirnya bisa bersama.

Sedangkan belasan tahun kemudian, giliran keduanya yang tidak menyetujui hubungan asmara antara Yo Ko (Yang Guo) dengan gurunya Bibi Lung (Xiao Longnu) dalam novel kedua, Divine Eagle Gallant Knights (Rajawali Raksasa, Pendekar Gagah). Dalam novel dan drama, alasan kenapa Kwee Cheng dan Oey Yong serta berbagai pihak menentang hubungan keduanya adalah karena Yo Ko dan Bibi Lung adalah guru dan murid. Jadi hubungan asmara di antara keduanya adalah hubungan yang tabu.

Tapi tidak ada penjelasan lain yang bisa kita peroleh tentang kenapa hubungan keduanya dianggap tabu dan dilarang. Lagi pula di dunia modern saat ini, hubungan asmara antara guru dan murid bukanlah hal yang aneh selama sang murid sudah memasuki usia dewasa. Dalam kasus murid pria menikahi guru wanita, tentu saja masyarakat bisa menerima hal ini bila jarak usia di antara keduanya tidaklah begitu jauh.

Yo Ko sendiri dalam novel dikisahkan bertemu pertama kali dengan Xiao Liongnu saat dia berusia 14-15 tahun. Saat itu, sang guru berusia sekitar 17-18 tahun. Jarak usia mereka hanya sekitar 3-4 tahun. Jarak usia ini untuk hubungan wanita yang lebih tua dengan pria yang lebih muda di dalam dunia modern masih bisa dimaklumi. Lantas kenapa hubungan keduanya begitu ditentang dalam novel?

Menurut akizukiorientaldramamovie.blogspot.com, alasan kenapa hubungan asmara antara guru dan murid pada zaman Yo Ko dan Bibi Lung tabu dan terlarang adalah karena masyarakat saat itu menganut paham Konfusianisme.

“Prinsip-prinsip Konfusianisme melarang siswa atau murid berpacaran dengan guru mereka. ..masyarakat China pada zaman itu memiliki berbagai aturan gila yang bias terhadap wanita, selain itu kalian juga bisa menganggap jika hubungan antara guru dan murid adalah hubungan yang kekal,” tulis blog itu.

Sikap Kwee Cheng dan Oey Yong dan masyarakat jianghu (dunia persilatan) yang menentang hubungan keduanya menyebabkan berbagai masalah dan tantangan yang dialami keduanya hingga belasan tahun. Oey Yok Su pernah menawarkan Yo Ko untuk menjadi muridnya dengan demikian dia bisa menikahi Xiaolungnu karena mereka tidak lagi menjadi guru dan murid. Tapi Yo Ko menolak tawaran itu karena dia merasa tidak ada yang salah untuk seorang murid menikahi gurunya.

Tapi penjelasan di blog itu juga belum mampu menjawab kenapa paham Konfusianisme melarang hubungan antara guru dan murid?

Menurut penjelasan National Library of Medicine (ncbi.nlm.nih.gov), dalam paham Konfusianisme mengajarkan jika hubungan guru dan murid seperti hubungan antara ayah dan anak atau ibu dan anak. Dengan kata lain, hubungan guru dan murid dianggap seperti hubungan keluarga yang memiliki darah yang sama.

“Budaya Konfusianisme tradisional menekankan jika para murid harus menghormati para guru mereka dan pihak berwenang, dan ada paham dalam budaya Konfusianisme kuno jika sekali guru, selamanya menjadi seorang ayah,” tulis situs itu.

Bila hubungan guru dan murid disamakan dengan hubungan orang tua dengan anak mereka, untuk guru dan murid menjalin hubungan asmara pada zaman novel Return of the Condor Heroes yaitu pada zaman Dinasti Song pada abad ke-13 adalah hal yang tabu karena seperti melakukan hubungan inses.

Hubungan Yo Ko dan Bibi Lung ditentang habis-habisan oleh masyarakat saat itu dan keduanya dicap sebagai pasangan yang tidak bermoral karena keduanya dianggap seperti seorang bibi kandung yang menjalin hubungan cinta dengan keponakannya sendiri. Sekalipun keduanya dalam kasus ini tidak benar-benar memiliki hubungan darah.

Dibaca 76 kali, 1 kunjungan hari ini.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top