Horizontal Scroll Menu
Home » Serial TV » Berita » Drama “The Tale of Rose” Dongkrak Pariwisata di Beijing

Drama “The Tale of Rose” Dongkrak Pariwisata di Beijing


Terakhir diperbarui pada 04/07/2024 oleh Timotius Ari

LayarHijau.com—Drama China “The Tale of Rose” telah menarik perhatian besar sejak awal penayangannya. Judul yang terdengar puitis dan bintang utamanya, Liu Yifei, menambah pesona pada drama ini. Setelah ditayangkan, drama ini dengan cepat mendapatkan cinta dan pujian dari penonton. Karakteristik plot yang sangat khas ditampilkan dengan sangat baik oleh Liu Yifei melalui kemampuan aktingnya yang luar biasa. Dengan perspektif unik dan penggambaran emosional yang mendalam, ia membuat penonton seolah-olah ikut merasakan cerita tersebut, mengalami pasang surut kehidupan, manis pahitnya cinta, serta kebingungan dan keteguhan dalam pertumbuhan bersama karakter tersebut.

Integrasi drama ini dengan budaya perkotaan Beijing menambahkan daya tarik yang unik. Rencana Peningkatan Layanan Audiovisual Chaoyang, badan pemerintah di Beijing memberikan dukungan kuat kepada tim drama selama proses syuting. Mereka berhasil melakukan syuting 1.243 adegan dari 260 lokasi yang berbeda di kota itu, sebuah prestasi yang sepenuhnya menunjukkan pesona budaya Beijing. Dari jalanan komersial yang ramai hingga gang-gang kuno, dari gedung-gedung tinggi modern hingga Taman Seni 798 yang artistik, setiap lokasi menjadi bagian dari cerita.

Ombak yang berkilauan di Sungai Liangma seolah menceritakan kisah cinta yang romantis; kreativitas dan vitalitas Taman Seni 798 menambahkan elemen fashion pada plot. Lokasi-lokasi syuting ini tidak hanya menjadi sorotan dalam drama TV, tetapi juga menjadi tempat wisata yang populer, menarik banyak turis untuk berkunjung.

Peran “The Tale of Rose” dalam mempromosikan industri pariwisata budaya tidak bisa dianggap remeh, tulis Sohu. Tempat-tempat yang sudah memiliki daya tarik unik, seperti Menara Lonceng dan Genderang, Houhai, dan Stadion Sarang Burung, kini menjadi pusat pariwisata budaya baru berkat drama ini. Wisatawan datang ke sini untuk merasakan adegan dalam drama dan merasakan pesona unik Beijing. Mereka mengikuti jejak karakter dalam drama dan merasakan perpaduan antara sejarah dan modernitas, tradisi dan inovasi kota ini. Hotspot pariwisata budaya baru ini tidak hanya mempromosikan penyebaran budaya perkotaan, tetapi juga membawa peluang baru bagi pengembangan kota.

Drama TV ini telah memberikan dampak yang mendalam pada industri film dan televisi serta industri pariwisata budaya di Beijing. Drama ini telah menetapkan standar baru, menunjukkan potensi besar yang bisa dibawa oleh penggabungan karya film dan televisi yang luar biasa dengan budaya perkotaan. Kesuksesannya telah membuat lebih banyak praktisi film dan televisi melihat pesona dan potensi Beijing, serta menarik lebih banyak dana dan sumber daya untuk diinvestasikan dalam industri film dan televisi di Beijing. Pada saat yang sama, ini juga memberikan ide dan arah baru untuk industri pariwisata budaya, membuat orang menyadari bahwa integrasi budaya dan pariwisata dapat menciptakan lebih banyak nilai.

Penyebaran dan pengaruh “The Tale of Rose” diperkirakan akan terus berkembang. Drama ini tidak hanya akan menarik perhatian di China, tetapi juga mungkin akan go international untuk menunjukkan pesona budaya film dan televisi negara itu kepada dunia. Drama ini akan terus mempromosikan kemakmuran budaya perkotaan dan membiarkan lebih banyak orang mengenal dan mencintai kota Beijing. Liu Yifei dan “The Tale of Rose” adalah dua permata yang bersinar dalam industri film dan televisi serta pariwisata budaya. Pesona pribadi dan keterampilan akting luar biasa Liu Yifei, ditambah dengan plot yang realistis dari “The Tale of Rose” dan integrasi yang baik dengan budaya perkotaan Beijing, telah menciptakan sebuah karya yang tak terlupakan.

Mereka tidak hanya membawa kenikmatan visual dan spiritual bagi penonton, tetapi juga memberikan kontribusi penting bagi pengembangan kota dan penyebaran budaya. Dalam era yang penuh vitalitas dan kreativitas ini, integrasi karya film dan televisi dengan budaya perkotaan semakin erat. Liu Yifei dan “The Tale of Rose” adalah contoh yang baik.

Mereka menunjukkan kepada kita bagaimana menampilkan pesona dan warisan budaya sebuah kota melalui karya film dan televisi yang luar biasa. Pada saat yang sama, hal ini juga memungkinkan kita melihat potensi besar dan prospek pengembangan industri pariwisata budaya. Masyarakat di Indonesia bisa mencontoh pendekatan yang dipakai drama ini. Kita harus secara aktif mempromosikan integrasi ini dalam industri perfilman, sehingga lebih banyak karya film dan televisi yang luar biasa dapat digabungkan dengan budaya perkotaan, menyuntikkan vitalitas baru ke dalam pengembangan kota dan penyebaran budaya.