Horizontal Scroll Menu
Home » Serial TV » Review » Review Drama A Beautiful Lie: Sebuah Kebohongan yang Menghancurkan Segalanya

Review Drama A Beautiful Lie: Sebuah Kebohongan yang Menghancurkan Segalanya


Terakhir diperbarui pada 13/11/2024 oleh Timotius Ari

Sutradara: Lui Hui Zhu 
Pemeran: Chen Xingxu, Zhang Yuxi, Wang Sen, Chen Hao Lan, Lin Xin Yi, Yang Bing Zhuo  
Jumlah episode: 36 
Tayang: iQiyi 

Sinopsis:

Sebuah daerah yang terkena bencana di barat daya China menyambut tim medis penyelamat dan relawan, dengan aktris Qin Fei (Zhang Yuxi) yang mendampingi tim tersebut. Banyak yang mengatakan bahwa aksi sukarela Qin Fei hanyalah untuk pamer, tetapi Qin Fei benar-benar berkomitmen dan bahkan mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan orang lain pada saat-saat kritis. Selama bersama tim siang dan malam, pemimpin tim medis, Xing Zhi Zhi (Chen Xingxu), melihat ketahanan dan kebaikan dalam hati Qin Fei, yang memperdalam pemahaman mereka satu sama lain. Qin Fei juga menemukan bahwa bertahun-tahun yang lalu, dokter muda yang menyelamatkan nyawanya dan menghidupkan kembali harapannya setelah kecelakaan saat kompetisi tari adalah Xing Zhi Zhi. Takdir mereka sudah terjalin sejak lama.

Cerita yang indah dirusak oleh ending

Cerita
2 / 5
2
Akting
4 / 5
4
Soundtrack
3 / 5
3

Summary

Drama ini adalah contoh drama di mana kebohongan karakter dan tim kreatifnya merusak segalanya.

Review:

Drama A Beautiful Lie sebenarnya memiliki beberapa elemen cerita di dalamnya yang membuatnya berbeda dari drama komedi romantis sejenis. Di sisi lain, drama ini merupakan salah satu contoh drama di mana tim kreatifnya melakukan bunuh diri karir dengan cara mereka memutuskan memberikan ending yang sangat jelek.

Akting para pemeran drama ini mulai dari Oliver Chen Xingxu, Zhang Yuxi, Chen Hao Lan, Wang Sen, dan Lin Xin Yi cukup baik sekalipun mungkin tidak sempurna. Karakter yang mereka perankan juga digambarkan sebagai sosok yang tidak sempurna, masing-masing memiliki kelemahan. Tapi justru hal inilah yang membuat akting dan desain karakter itu relatable.

Penggambaran Qin Fei sebagai mantan penari yang banting setir ke dunia akting sekalipun sebenarnya tidak ahli berakting sebenarnya merupakan sebuah keputusan yang baik. Lewat desain karakter Qin Fei, drama ini menunjukkan karakter utama wanita yang unik dan dipakai untuk menunjukkan kepada para penonton tentang kondisi dunia hiburan dan sikap masyarakat pada umumnya. Qin Fei yang bermasalah, dipasangkan dengan sosok dokter muda, ganteng dan ideal Xing Zhizhi, menjadikan keduanya pasangan dengan kontras yang mencolok di mata masyarakat umum.

Bila Qin Fei digambarkan memiliki watak yang keras dan terkesan sombong, Xing Zhizhi adalah gambaran pria idaman para wanita yang ada saat ini.

Adanya karakter Xi Xi dalam drama ini juga adalah sesuatu yang menarik. Anak kecil ini dipakai untuk menelusuri masa lalu pasangan utama yang rupanya memiliki trauma. Qin Fei mengalami cedera dalam serangan teror di Paris hingga tidak bisa lagi menari. Dia terpaksa banting setir ke dunia akting demi bertahan hidup. Akhirnya reputasi yang dia peroleh adalah sebagai aktris yang populer bukan karena aktingnya yang baik, tapi karena kecantikannya dibarengi dengan skandal dan kontroversi.

Sementara Xing Zhizhi adalah dokter muda yang jenius di bidangnya, diharapkan menjadi dokter bedah yang ahli dan ternama. Tapi dia mengalami trauma karena serangan teror di Suman hingga mundur dari dunia bedah.

Keduanya melihat diri mereka sendiri dalam masalah yang dialami Xi Xi. Gadis cilik itu adalah seorang gadis yatim piatu yang bercita-cita menjadi pelari, tapi mengalami cedera kaki hingga menghadapi kemungkinan tidak bisa berlari lagi.

Trauma ini memunculkan sebuah tema besar yang digunakan oleh drama ini untuk mengajak para penonton berpikir soal cita-cita dan impian. Seandainya terjadi sesuatu dalam hidup kita hingga impian dan cita-cita kita gagal atau kandas, apakah hidup kita juga ikut sirna? Apa makna hidup kita hanya dibatasi oleh tercapainya impian dan ambisi kita?

Elemen cerita lain seperti elemen bodyguard yang jatuh cinta dengan bintang yang dia lindungi muncul berkat keberadaan pasangan kedua, Luo Xiaoxiao dan Liu Yanze. Elemen ini bukanlah elemen baru dan sudah dipakai dalam film dan drama yang lain. Tapi adanya elemen ini menyuntikkan sub genre aksi dalam komedi romantis ini. Hasilnya adalah cerita yang cukup menegangkan dan menarik.

Chemistry dan kisah cinta tiga pasangan dalam drama ini tidaklah sempurna. Ada beberapa bagian dalam cerita cinta mereka yang klise dan membosankan, tapi sebagian besar ceritanya digambarkan dengan cukup baik. Tapi bisa dikatakan ketiga pasangan ini menawarkan sisi kisah cinta yang berbeda dan bisa saling melengkapi.

Drama ini sekalipun merupakan drama komedi romantis yang ringan, tapi sebagian besar ceritanya tetaplah berisi. Awalnya saya ingin memberikan nilai tinggi untuk drama ini jika bukan karena akhir drama ini.

Ini adalah pertama kalinya bagi saya pribadi merasa ditipu dan dipermainkan secara emosi oleh cerita sebuah drama. Memang drama ini tidaklah sempurna, ada beberapa bagian yang membosankan, dan tidak perlu. Tapi sebagian besar cerita di dalamnya menawarkan sesuatu yang baru, yang berbobot dan membuat saya merenungkan beberapa hal.

Hingga tibalah ending drama ini yang terkesan sangat absurd karena berbeda dari keseluruhan cerita dalam drama ini. Sebuah drama yang ceritanya disusun dengan cukup baik, tiba-tiba berakhir dengan cara yang sangat tidak bermutu. Seolah-olah tim produksi di dalamnya baik sang sutradara hingga penulis naskahnya melakukan bunuh diri karir dengan menghancurkan karya mereka sendiri.

Tidak hanya itu, mereka memutuskan melakukan proses menghancurkan diri sendiri itu dalam dua episode akhir setelah para penonton menghabiskan waktu, kuota internet dan emosi mereka menonton drama ini.

Setelah penonton bersabar menunggu beberapa bagian membosankan dalam drama karena ingin melihat pasangan utama Xing Zhizhi dan Qin Fei bahagia.

Bagaimanapun dokter kita yang tampan, selfless dan baik hati berhak bahagia setelah disiksa halusinasi selama bertahun-tahun. Bagaimanapun Qin Fei yang berjuang mati-matian supaya bisa mengejar impiannya berhak hidup bahagia bersama dengan kekasihnya. Sayangnya, keduanya malah mengalami nasib tragis setelah sebanyak 34 episode berjuang mati-matian untuk sembuh dari gangguan mental, meraih kesuksesan dalam karir dan memiliki kehidupan cinta yang indah.

Tapi entah apa yang merasuki tim penulis naskah dan sutradara drama ini hingga memutuskan memberikan ending yang absurd seperti itu. Apakah mereka alergi dan merasa jijik memberikan ending drama yang sesuai dengan ending novelnya? Apakah mereka beranggapan jika ending yang mereka buat itu adalah ending yang puitis, romantis atau berbobot dibandingkan dengan versi novelnya? Atau mereka berniat memberikan ending yang mengejutkan yang tidak terduga sama sekali?

Apapun pikiran mereka, ending drama ini merupakan salah satu bentuk penghinaan yang besar yang pernah saya alami sebagai seorang penonton. Drama ini diangkat dari sebuah novel, tim kreatif dalam drama tentunya bebas untuk mengembangkan cerita di dalamnya. Tapi mereka tidak perlu pergi terlalu jauh dari garis besar cerita yang sudah ada. Ending novelnya sudah cukup bagus.

Ending drama ini membuat semua hal baik dalam drama seolah sia-sia. Sebuah kebohongan yang tidak indah, tapi merusak segala-galanya. Sekarang, bukan cuma pasangan utama drama ini yang mengalami trauma, tapi mungkin juga para penonton merasakan trauma mendalam karena merasa ditipu.

Saya tidak bermaksud melebih-lebihkan hal ini. Saya sempat merasakan kehilangan selera untuk menonton drama lain setelah menonton ending drama ini. Bahkan sekarang saat menonton drama komedi romantis lain, dan melihat karakter utama pria dan wanita dalam drama baru itu, tiba-tiba muncul pertanyaan,”Karakter utamanya tidak tiba-tiba diculik dan mati kan?”

Kalau kalian merasa tidak punya banyak waktu dan energi dan ingin menonton sesuatu yang ringan, lucu dan indah, lebih baik kalian menghemat waktu dan menghindari menonton drama ini. Jadi kalian bisa menyimpan ruang di memori untuk hal lain yang lebih sepadan.