Terakhir diperbarui pada 19/12/2024 oleh Timotius Ari
LayarHijau.com–Dalam beberapa tahun terakhir, nama Kunning Palace semakin terkenal melalui drama “Story of Kunning Palace.” Serial ini menerima ulasan campuran baik di China maupun internasional.
Dibintangi oleh Bai Lu, Zhang Linghe dan Wang Xingyue, Story of Kunning Palace meraih popularitas yang signifikan di China dipuji karena plotnya yang menarik, visual yang menakjubkan, dan penampilan kuat dari para pemeran. Serial ini mendapat rating tinggi di platform streaming China seperti iQIYI. Namun, beberapa penonton mengkritik pacing (kecepatan alur cerita) dan plot twist yang dapat diprediksi.
Di luar China, “Story of Kunning Palace” mendapatkan pengikut setia di platform streaming internasional seperti Netflix. Serial ini dipuji karena perpaduan unik antara fiksi sejarah dan romansa, serta karakter utama wanita yang kuat, Jiang Xuening. Serial ini mendapat ulasan positif di platform seperti MyDramaList dan IMDb. Namun, beberapa penonton internasional merasa bahwa serial ini memiliki ritme yang lambat dan terkadang terlalu dramatis.
Kunning Palace bukanlah istana fiksi tapi merupakan istana yang ada di dunia nyata. Beberapa drama dan novel yang membahas intrik kerajaan China kadang memakai setting di istana ini. Paling tidak menyertakan istana ini sebagai bagian dari cerita.
Salah satu drama China yang saat ini populer, Blossom adalah salah satunya. Drama ini diangkat dari novel berjudul Nine Purple Layer. Dalam novelnya, nama Kunning Palace muncul beberapa kali.
Istana Kunning, yang dikenal sebagai 坤寧宮 dalam bahasa Mandarin, adalah struktur penting yang terletak di dalam Kota Terlarang di Beijing, Tiongkok. Dibangun selama Dinasti Ming pada tahun 1420, istana ini terutama berfungsi sebagai tempat tinggal bagi permaisuri. Nama “Kunning” diterjemahkan sebagai “Istana Ketenteraman Duniawi,” mencerminkan perannya yang tenang sebagai tempat tinggal kerajaan dan lokasi untuk upacara penting kekaisaran.
Sepanjang Dinasti Ming, Istana Kunning digunakan untuk berbagai ritual, termasuk pernikahan antara raja dan permaisuri. Arsitekturnya menampilkan desain tradisional Tiongkok, menekankan simetri dan harmoni, yang merupakan prinsip kunci dalam estetika Tiongkok. Istana ini terus memegang peranan penting selama Dinasti Qing, beradaptasi dengan kebutuhan pengadilan kekaisaran yang berubah sambil tetap menjadi pusat aktivitas permaisuri.
Di era modern, Istana Kunning menjalani upaya restorasi untuk mempertahankan integritas sejarahnya. Saat ini, istana ini merupakan bagian dari museum Kota Terlarang, yang menarik pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan budaya Tiongkok yang kaya. Dekorasi yang megah, desain atap tradisional, dan taman di sekitarnya berkontribusi pada suasana tenangnya, menjadikannya daya tarik utama bagi wisatawan.