Horizontal Scroll Menu
Home » Film » Berita » Perempuan Tanah Jahanam: Ini Komentar Penonton Indonesia

Perempuan Tanah Jahanam: Ini Komentar Penonton Indonesia


Check Out Our English Version! Go to English Version

Terakhir diperbarui pada 17/10/2019 oleh Timotius Ari

Film terbaru karya Joko Anwar, Perempuan Tanah Jahanam tayang di bioskop Indonesia pada Kamis (17/10). Film itu dengan segera menjadi trending topic di Twitter wilayah Indonesia. 

Saat artikel ini ditulis, hashtag Perempuan Tanah Jahanam menduduki posisi keempat dalam daftar 10 besar trending topic. Para penonton Indonesia yang sudah menonton film horor itu mulai menulis ulasan mereka.

“#PerempuanTanahJahanam benar-benar bagus. Kombinasi yang solid antara genre gore, thriller dan horor dibungkus dalam budaya Jawa. Saya benar-benar merasa kisah ini bisa terjadi di sebuah desa kecil, terpencil di Indonesia,” komentar seorang pengguna.

“Dalam #PerempuanTanahJahanam kamera selalu menggoda dan menipu kalian hingga berpikir ‘pasti ada sesuatu di situ’ dan film ini selalu membuat kalian penasaran (seperti Hereditary). Film ini menyerang pikiran kalian,” komentar pengguna lainnya.

Sementara seorang penonton lainnya memberikan nilai 9 dari total 10 poin. “Film ini memperkuat status Joko Anwar sebagai bakat paling menjanjikan dalam genre horor dengan penemuan kembali formula horor yang pintar, segar, sakit dan melumpuhkan keberanian, dengan gambaran yang menghantui, pahlawan wanita untuk didukung dan akting yang menawan,” tulisnya.

Film ini mengisahkan tentang Maya (Tara Basro) yang berjuang hidup di kota tanpa keluarga. Dia hanya memiliki sahabat bernama Dini. Bisnis mereka bersama membutuhkan modal lebih. Saat itu, dia memperoleh informasi jika dia memiliki warisan dari keluarganya di desa yang kaya. Maya lalu pulang kampung ke desanya yang sebenarnya tidak pernah dia kenal.

Desa itu terletak di tempat terpencil di tengah hutan. Maya dan Dini tiba di rumah besar yang kosong. Situasi di sekitar rumah terasa aneh. Contohnya ada banyak kuburan anak-anak. Hingga suatu malam, Maya mendengar suara perempuan yang menjerit. Rupanya wanita itu hendak melahirkan. Dia menuju asal suara dan menyaksikan proses kelahiran anak itu. Sejak itu, misteri kampung yang ditinggali Maya dan Dini mulai terungkap perlahan-lahan.