Horizontal Scroll Menu

Drama China Semakin Populer di Luar Negeri, Tapi Film China Bernasib Beda


Terakhir diperbarui pada 05/05/2022 oleh Timotius Ari

iQiyi’s Senior Vice-President, Chen Xiao berkata jika kekaguman internasional terhadap produksi China tidak hanya sebatas pada drama historis tapi juga komedi romantis dan acara variety. Dia berkata jika untuk kedua jenis drama ini, supaya bisa membidik pasar lokal dan luar negeri, mereka sengaja membuat setting tempatnya menjadi rancu.

“Contohnya, drama romantis kami, Love is Sweet (2020), lokasinya tidak disebutkan secara spesifik. Anda bisa berkata lokasinya di Shanghai, Singapura atau Korea Selatan. Drama itu diterima dengan sangat baik di Asia Tenggara,” terang Chen Xiao.

Profesor Emilie Yeh Yueh-yu, direktur the Centre for film and Creative Industries di Lingnan University, Hong Kong berkata jika program TV China mulai mengejar produksi drama Korea Selatan. Contohnya Story of Yanxi menjadi serial drama yang paling dicari di Google pada 2018. Diproduksi oleh iQiYi dan Huanyu Film, drama historis itu membahas intrik-intrik dalam kehidupan para selir Kaisar Qianlong dari Dinasti Qing.

“Ada banyak bakat di China, mereka yang bisa menulis kisah yang menyentuh dan menarik, dan memproduksi karya dengan resonansi global,” katanya dilansir dari SCMP.com.

Sekalipun drama China semakin populer di luar negeri, film-film China tidak memperoleh kepopuleran yang sama. Hal itu, menurut para kritikus adalah karena film-film China kerap dijadikan alat propaganda pemerintah.

Pages ( 3 of 4 ): « Sebelumnya12 3 4Berikutnya »