Horizontal Scroll Menu
Home » Serial TV » Berita » You Are My Glory Populer, Tapi Konten Game Dalamnya Dikritik

You Are My Glory Populer, Tapi Konten Game Dalamnya Dikritik


Check Out Our English Version! Go to English Version

Terakhir diperbarui pada 28/07/2021 oleh Timotius Ari

Drama You Are My Glory tayang perdana di Tencent Video dan WeTV pada 26 Juli 2021. Di China, drama ini populer dan memperoleh respon positif. Menurut pemberitaan, selama empat jam penayangan perdananya, jumlah tonton You Are My Glory mencapai lebih dari 100 juta kali.

Dibintangi oleh Yang Yang dan Dilraba Dilmurat, drama itu diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Gu Man. Para penonton dan pembaca novel itu tidak kuatir dengan kualitas ceritanya. Hal ini karena sang penulis novel, Gu Man adalah penulis naskah drama ini.

[taxopress_relatedposts id=”1″]

Para penonton yang sudah membaca novel You Are My Glory memang memuji cerita drama yang dianggap tetap setia dengan cerita novelnya. Adegan-adegan ikonik dalam novel disajikan secara utuh dalam drama ini. Pemilihan Yang Yang dan Dilraba Dilmurat sebagai pemeran utama juga dipuji para penonton karena dianggap sebagai pilihan yang tepat.

Efek spesial dalam drama itu juga dianggap bagus dan tidak mengecewakan. Beberapa penonton memuji penggambaran animasi game saat para karakter drama bermain. Atau saat karakter dalam drama menjelaskan cara bermain game.

Tapi tidak semua penonton bahagia dengan drama ini. Beberapa penonton malah mengkritik jika You Are My Glory mirip seperti drama untuk mempromosikan game Honor of Kings. Game tersebut merupakan game buatan TiMi Studio Group, anak perusahaan Tencent Games. Studio game itu memang bekerja sama dengan drama ini dalam pembuatannya.

Kritikan para penonton

You Are My Glory sendiri bukanlah drama idol dengan tema e-sport. Karakter utama pria Yu Tu (diperankan Yang Yang) adalah insinyur pesawat terbang. Sedangkan karakter utama wanita, Qiao Jingjing (diperankan Dilraba Dilmurat) adalah artis wanita yang populer. Keduanya bukanlah atlet e-sport populer. Tapi dalam beberapa episode pertama, ada banyak sekali adegan bermain game. Dan dalam satu episode, ada banyak sekali adegan yang membahas game. Bahkan ada yang berkomentar jika satu episode berdurasi 45 menit, tapi 30 menit dihabiskan untuk bermain game.

Jadi beberapa penonton mengeluhkan dalam komentar mereka, drama apa ini? Kenapa kalian (para pemerannya) selalu bermain game? Ada juga yang mengeluh jika karena mereka tidak bermain game sama sekali jadi mereka tidak mengerti drama ini sama sekali.

Keluhan para penonton ini dibalas dengan negatif oleh para pembaca novelnya. Para pembaca novel You Are My Glory mempertanyakan apakah para penonton ini belum pernah membaca novel drama itu?

Setiap drama yang diadaptasi dari novel memang akan memiliki dua jenis penonton. Jenis penonton pertama adalah penonton umum yang belum pernah membaca novelnya. Jenis penonton kedua adalah para pembaca novel original. Para penonton umum mungkin akan bereaksi seperti para penonton yang mengkritik konten game dalam drama itu.

Padahal ada sebabnya kenapa ada banyak adegan bermain game dalam drama itu. Alasan kenapa beberapa episode awal drama ini membahas soal game adalah karena Qiao Jingjing dan Yu Tu tanpa sengaja bertemu kembali karena keduanya bermain game yang sama.

Jadi You Are My Glory bukanlah drama yang mempromosikan game. Game Honor of Kings dalam drama itu hanya sebagai sebuah sarana di mana dua karakter utama kita bertemu. Plot cerita pada awal novel (dan awal drama ini) adalah plot yang penting untuk perkembangan cerita berikutnya.

Apakah kalian sudah menonton drama ini? Bagaimana pendapat kalian terkait kritikan para penonton itu?

Game Honor of Kings memiliki versi internasional yang berjudul Arena of Valor atau AOV. Para pengguna di Indonesia bisa memainkan  AOV di Android dan iOS.

Sumber: Sohu