Terakhir diperbarui pada 15/07/2022 oleh Timotius Ari
LayarHijau.com--Drama historis China, Delicacies Destiny menimbulkan kontroversi setelah dituduh para netizen Korea Selatan menjiplak budaya mereka. Tapi para ahli budaya di China mengungkap jika pertukaran budaya di antara dua negara itu sudah terjadi sejak zaman kuno dan harus dihormati serta disikapi dengan lebih terbuka.
Drama itu mengisahkan tentang pertumbuhan seorang wanita yang perlahan-lahan menjadi seorang koki untuk keluarga kerajaan. Delicacies Destiny tayang di platform streaming China, Bilibili dan secara internasional di Disney+. Dalam serial ini, ada banyak adegan yang memamerkan makanan lezat dan kostum tradisional khas China.
[taxopress_relatedposts id=”1″]Beberapa netizen di Korea Selatan berkata jika baju dalam drama itu adalah baju tradisional Korea, hanbok. Sebuah adegan dalam drama memperlihatkan salah satu karakter makan daging babi goreng yang dibungkus daun. Cara makan ini dianggap sebagai bagian dari budaya Korea Selatan.
Selain itu, Delicacies Destiny juga dituduh menjiplak drama Korea Selatan Dae Janggeum yang tayang pada 2003. Keduanya juga memiliki tema yang sama.
Tapi para netizen di China tidak setuju, berkata jika kostum dalam drama berasal dari Dinasti Ming. Makanan-makanan yang dibahas adalah makanan tradisional China. Hanya karena Korea Selatan pernah membuat drama dengan tema yang sama terlebih dulu, bukan berarti drama dari negara lain tidak boleh membahas tema yang sama.