Home » Anime » Kreator Solo Leveling Ungkap Manhwa Akan Kalahkan Manga

Kreator Solo Leveling Ungkap Manhwa Akan Kalahkan Manga

Ikuti kita di Google News. Donasi mulai dari Rp2.500 di sini

Terakhir diperbarui pada 20/04/2024 oleh Timotius Ari

LayarHijau.com—Adaptasi anime Solo Leveling yang sangat populer telah membuat manhwa Korea dalam sorotan, dan menurut para pencipta seri ini, manhwa bisa segera mengalahkan manga. Dokumenter terbaru Crunchyroll, The Leveling of Solo Leveling, menggali kesuksesan Solo Leveling dan memberikan pengamatan yang menarik tentang medium manhwa secara keseluruhan dan kekuatan terbesarnya yang dapat membuatnya bersaing dengan manga dalam waktu dekat.

Galeri Video

Dalam dokumenter tersebut, Seo Bum Gang, Ketua Asosiasi Webtoon Korea, menjelaskan bahwa manhwa atau webtoon memiliki keuntungan bawaan di pasar global karena kemudahan membacanya di perangkat seluler. Dalam kata sederhana, manhwa mudah di-scroll melalui perangkat seluler, sehingga sempurna untuk dibaca santai di mana saja dan kapan saja.

“Di Korea, kebanyakan orang selalu membawa ponsel mereka. Mereka dapat dengan cepat dan mudah digunakan, yang membuat membaca webtoon menjadi hal yang sederhana. Saya pikir itu adalah keuntungan terbesar yang dimiliki webtoon Korea di pasar global,” ujar Seo Bum Gang, dalam The Leveling of Solo Leveling dilansir dari Screenrant.

Keuntungan ini dan popularitas yang meningkat dari manhwa sebagai hasilnya juga tercermin dalam munculnya platform seperti Piccoma yang menjadi aplikasi komik dengan pendapatan tertinggi pada tahun 2023. Piccoma secara global bahkan mengalahkan aplikasi manga Jepang populer yang dimiliki oleh Shueisha dan Kodansha seperti Shonen Jump+ dan Manga Poke. Bahkan di Barat, top 3 aplikasi komik yang paling sukses adalah Webtoon, Tapas, dan Tappytoon, yang semuanya secara utama menyediakan manhwa, webtoon, dan novel web Korea, membuktikan bahwa manhwa memang berkembang menjadi saingan terbesar manga.

Dalam dokumenter Crunchyroll tentang Solo Leveling, dijelaskan bahwa di Korea, webtoon dan novel web merupakan bagian dari “budaya camilan” di mana mereka dianggap sebagai sarana untuk menghabiskan waktu luang. Salah satu alasan utama untuk hal ini adalah bahwa webtoon mudah di-scroll di mana saja, bahkan dengan satu tangan saat menunggu di antrean, atau bahkan saat berjalan di jalan.

Meskipun banyak penerbit manga Jepang juga baru-baru ini meluncurkan platform dan langganan aplikasi seluler seperti MANGA Plus, manga masih secara utama dibuat untuk penerbitan cetak dan tidak se-mudah dibaca di perangkat seluler. Beberapa aspek terbaik dari manga seperti halaman berganda dan panel yang unik tidak selalu mudah diadaptasi ke dalam format scroll vertikal seperti pada manhwa. Karena perbedaan signifikan ini, meskipun webtoon awalnya kurang populer di Jepang, mereka mulai perlahan-lahan populer, yang sering disebut sebagai “smartoons”.

Namun, gaya gulir vertikal manhwa tidak mengorbankan keuntungan yang ditawarkan oleh panel unik manga. Seperti manga, guliran vertikal juga dapat mengendalikan ritme, ketegangan, waktu, dan alur dari cerita yang disampaikan. Panel-panel webtoon bahkan dapat disamakan dengan storyboard yang digunakan dalam animasi, menyampaikan gerakan, aksi, dan kadang-kadang bahkan ekspresi mikro karakter dengan baik.

Keindahan seni dan pewarnaan yang hidup adalah perbedaan kunci lain antara manhwa dan manga. Manga secara tradisional hitam dan putih dengan hanya beberapa seri paling populer yang dirilis ulang dalam warna. Ini adalah alasan utama mengapa tujuan utama anime adalah untuk menarik pembaca ke manga dengan membawa seri tersebut menjadi hidup dengan suara dan warna. Di sisi lain, webtoon atau manhwa pada dasarnya sudah berwarna sejak awal, dengan hanya beberapa seri yang dalam hitam dan putih.

Seni yang hidup dan pewarnaan inilah yang membuat judul-judul manhwa menjadi menarik bagi lebih banyak audiens. Terkadang, penggemar bahkan dapat mengabaikan alur cerita yang buruk jika seni yang ditampilkan cukup bagus. Bahkan, salah satu alasan kesuksesan Solo Leveling sebagai manhwa, seperti yang dijelaskan dalam dokumenter Crunchyroll, adalah seni spektakuler yang dibuat oleh Jang Sung-rak. Baru-baru ini, webtoon juga mulai menggabungkan efek suara, musik, dan animasi halus, sehingga pengalaman membaca menjadi lebih menarik.

Secara keseluruhan, manhwa jelas sedang menuju dominasi masa depan komik, dan tidak sulit melihat alasannya. Meskipun manga tentu memiliki basis penggemar global yang setia yang dikumpulkan selama satu dekade terakhir atau lebih, manhwa dan webtoon mungkin segera mengungguli mereka dalam hal popularitas, dan Solo Leveling mungkin saja menjadi bendera dari revolusi ini.

Solo Leveling dapat dibaca melalui Pocket Comics, Tapas, dan Tappytoon.

Dibaca 12 kali, 1 kunjungan hari ini.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top