Horizontal Scroll Menu
Home » Streaming » Bukan Netflix, Aplikasi Streaming Ini yang Mendominasi di Indonesia
applications, tv, watching-7025904.jpg

Bukan Netflix, Aplikasi Streaming Ini yang Mendominasi di Indonesia


Terakhir diperbarui pada 12/08/2024 oleh Timotius Ari

LayarHijau.com—Asia Tenggara menjadi kawasan yang mencatat pertumbuhan pesat dalam industri streaming video-on-demand (VOD) pada kuartal pertama 2024. Menurut studi terbaru dari konsultan Media Partners Asia (MPA) dan AMPD Research, tren positif ini mengindikasikan pemulihan sektor ini setelah mengalami tantangan di tahun 2023.

Data menunjukkan bahwa penggunaan VOD tetap stabil di 96,3 menit di lima negara Asia Tenggara, yaitu Singapura, Thailand, Filipina, Indonesia, dan Malaysia. Total pelanggan berbayar mencapai 48,5 juta, meningkat 652.000 secara kuartalan dan 1,6 juta secara tahunan. Total pendapatan langganan juga melonjak 9% secara tahunan dan 5% secara kuartalan menjadi $381 juta, mencapai rekor tertinggi di wilayah ini.

Menariknya, Indonesia dan Thailand menunjukkan pertumbuhan yang kuat dalam monetisasi, sementara Indonesia dan Filipina memimpin dalam pertumbuhan pelanggan. Vivek Couto, Direktur Pengelola MPA, mengungkapkan, “Setelah periode yang menantang di 2023, sektor premium VOD Asia Tenggara telah menunjukkan ketahanan dan peningkatan yang signifikan sejak kuartal 4 2023, tren yang berlanjut hingga kuartal 1 2024.”

Di Indonesia, konten lokal menjadi salah satu faktor kunci kesuksesan platform VOD, tulis OTTVerse. Vidio, sebagai pemimpin pasar, berhasil mempertahankan posisinya dengan 4,1 juta pelanggan berkat ketersediaan konten olahraga premium dan drama lokal yang populer. Hal ini menunjukkan bahwa minat penonton Indonesia terhadap konten domestik masih sangat tinggi.

Sementara itu, di wilayah Asia Tenggara secara keseluruhan, konten Korea Selatan dan konten Amerika Serikat tetap populer dan berkontribusi besar terhadap keterlibatan pelanggan. Selain itu, konten China juga mencatat pertumbuhan yang signifikan, terutama di platform freemium seperti WeTV, Viu, dan iQiyi.

Dalam persaingan sektor premium VOD, Netflix tetap memimpin dengan pangsa 49% dari total pendapatan langganan di Asia Tenggara dan 10 juta pelanggan. Namun, di Indonesia, Vidio berhasil memposisikan diri sebagai pemain utama dengan 4,1 juta pelanggan, mengalahkan dominasi Netflix.

Tren positif ini menunjukkan bahwa industri streaming VOD di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, terus berkembang pesat dan menjadi destinasi yang menarik bagi penonton dan penyedia layanan. Dengan ketersediaan konten lokal yang kuat, serta popularitas konten Korea Selatan dan Amerika Serikat, industri ini diproyeksikan akan terus tumbuh dan berkembang di masa mendatang.