Horizontal Scroll Menu
Home » Serial TV » Berita » Para Penonton Ungkapkan Kemarahan Atas Ending Drama China A Beautiful Lie

Para Penonton Ungkapkan Kemarahan Atas Ending Drama China A Beautiful Lie


Terakhir diperbarui pada 04/11/2024 oleh Timotius Ari

LayarHijau.com--Drama yang dibintangi oleh Oliver Chen Xingxu dan Zhang Yuxi, A Beautiful Lie baru saja menayangkan episode terakhirnya. Para penonton di China dan penonton internasional mengungkapkan amarah dan kekecewaan mereka terhadap ending drama itu.

Penjelasan di bawah mengandung spoiler.

Dalam akhir drama ini, Qin Fei (diperankan oleh Zhang Yuxi) dan Psikolog Ge Wu (diperankan oleh Li Mo Zhi) merancang sebuah rencana untuk menolong Xing Zhizhi (diperankan oleh Oliver Chen) sembuh dari halusinasi yang dia derita. Mereka merancang kebohongan jika Jia (diperankan oleh Xiao Bo Chen) ternyata masih hidup di Suman. Xing Zhizhi pun pergi ke daerah itu untuk mencari keberadaan Jia berdasarkan beberapa petunjuk palsu yang dibuat oleh Qin Fei. Tanpa disangka rencana inilah yang menjadi malapetaka karena berdasarkan apa yang tersirat dalam dua episode terakhir, Xing Zhizhi diculik oleh segerombolan perampok dan tidak terdengar lagi kabarnya.

Pada akhirnya Qin Fei malah menderita penyakit kejiwaan yang sama dengan Xing Zhizhi. Hingga akhir drama, para penonton tidak memperoleh kepastian tentang nasib sang dokter dan hanya bisa menyimpulkan jika dia meninggal dunia.

Ending drama ini menimbulkan kemarahan dan kekecewaan di hati para penonton baik di China maupun internasional. Dalam postingan akun resmi drama itu di Weibo yang mempromosikan ending drama itu, para pengguna Weibo membanjiri kolom komentar dengan protes.

Sebagian pengguna menyebut tim drama itu sebagai penipu karena ending drama itu yang sama sekali tidak diduga. Beberapa penggemar menuntut tim drama untuk minta maaf pada Oliver Chen karena cara tim penulis naskah menggambarkan karakternya dalam drama.

“Produser drama A Beautiful Lie tidak menghormati profesi medis, membuat kanker sebagai bahan candaan, meremehkan pasien dengan gangguan kejiwaan, menyampaikan nilai-nilai yang salah dan hanya ingin mengubah karakter utama pria menjadi alat romansa yang vulgar. Drama seperti ini dengan nilai-nilai yang tidak benar harus ditarik dari rak dan minta maaf pada para pasien dengan gangguan mental,” komentar seorang pengguna.

Beberapa pengguna lain beranggapan jika drama ini menyia-nyiakan chemistry, akting dan penampilan Oliver Chen dan Zhang Yuxi dengan endingnya. Seorang pengguna Weibo juga membahas dugaan jika tim drama menghapus banyak adegan karakter utama pria dan mendesain karakter utama wanita dengan jelek. Jalan cerita yang awalnya manis tiba-tiba berakhir dengan sesuatu yang tidak jelas, hal ini dianggapnya sebagai sebuah penipuan.

Para penonton internasional juga mengungkapkan kekecewaan mereka. Beberapa pengguna di MyDramaList bahkan memberikan skor 2,5 hingga 4 poin dari total 10 poin untuk jalan cerita drama itu.

Beberapa penonton memuji cerita dan chemistry kedua pemeran pada bagian awal drama, sekalipun pada beberapa bagian terasa membosankan. Tapi ending drama ini dianggap benar-benar mengacaukan semuanya.

“Saya bertahan dengan beberapa momen membosankan di sepanjang drama ini hanya untuk melihat akhir yang baik dan akhirnya saya malah mendapat ending yang buruk. Benar-benar mengecewakan,” komentar seorang pengguna.

Beberapa pengguna menyalahkan ending yang buruk pada salah satu anggota tim penulis naskah drama itu. “Saya pikir novelnya memiliki akhir yang bahagia. Awalnya saya tidak mengerti kenapa mereka membuat akhirnya seperti ini, tapi setelah saya mengecek salah satu penulis naskahnya..saya pikir dia hanya terobsesi dengan akhir yang sedih,” tulis seorang pengguna.

Kabarnya beberapa anggota tim penulis naskah A Beautiful Lie juga menulis naskah drama Love is Panacea yang dibintangi Luo Yunxi dan Zhang Ruonan. Drama itu juga berakhir dengan tragis karena karakter Zhang Ruonan mati karena penyakitnya. Tapi perbedaannya dari awal kita tahu jika karakter Zhang Ruonan menderita penyakit mematikan. Berbeda dari A Beautiful Lie yang dari awal hingga menjelang akhir memiliki nuansa yang ringan dan romantis.

Sementara beberapa yang lain menyoroti jika dua pasangan pendukung dalam drama justru berakhir bahagia. Sementara pasangan utama kita berakhir tragis. Tentu saja hal ini dianggap tidak adil dan menyesakkan dada.

Seorang pengguna menyoroti bagaimana para karakter dalam drama berusaha menangani penyakit mental yang dialami oleh karakter utama pria. “Siapa yang mencoba menggunakan metode busuk seperti ini yang penuh kebohongan untuk mengobati sebuah penyakit mental? Apakah mereka gila? Saya sedang menonton episode 35 dan ini konyol. Menurut saya, mereka tidak pernah menghormati penyakit pria itu atau berharap dia membaik dengan gangguan mereka yang konstan. Tidak ada obat instan untuk hal-hal seperti ini,” tulisnya.