Horizontal Scroll Menu
Home » Selebritis » Jelang Imlek, Chen Zheyuan Malah Patah Tulang

Jelang Imlek, Chen Zheyuan Malah Patah Tulang


Check Out Our English Version! Go to English Version

Terakhir diperbarui pada 28/01/2025 oleh Timotius Ari

LayarHijau.com–Hari ini, Weibo diramaikan tagar terkait para bintang yang membagikan angpao. Rupanya para netizen berburu daftar para bintang di China yang akan membagikan angpao digital di platform sosial itu.

Siang ini, Chen Zheyuan dan Liang Jie masuk hot search terkait pemberian angpao. Tidak lama setelah namanya trending di Weibo, Liang Jie segera memberikan angpao untuk para pengguna.

Sementara itu, beberapa jam setelah namanya trending, Chen Zheyuan belum memberikan angpao. Sohu kemudian memberitakan jika Chen Zheyuan memposting di akun pribadinya di platform itu jika dia mengalami patah tulang saat mandi pada hari ini. Jadi dia malah harus menjalani operasi di rumah sakit pada malam Imlek 2025.

Tapi sejam setelah dia mengungkapkan berita itu, dia membagikan angpao digital kepada para pengguna Weibo. Langkahnya memperoleh pujian dari banyak netizen.

Banyak penggemar yang mengatakan: “Chen Zheyuan benar-benar tulus, dia tidak melupakan untuk mengirim amplop merah kepada semua orang meskipun setelah mengalami patah tulang.”

Kedua bintang ini trending di Weibo sebenarnya tidaklah kebetulan sekalipun ada banyak bintang lain yang juga memberikan angpao digital. Alasan lain di balik masuknya Chen Zheyuan dan Liang Jie dalam hot search adalah karena drama baru mereka akan tayang pada 1 Februari 2025.

Drama berjudul The White Olive Tree itu akan tayang eksklusif di iQiyi. Drama itu diangkat dari novel dengan judul yang sama Jiu Xueyi. Novel lain karya Jiu Xueyi, Waiting for You in a City sebelumnya diangkat ke dalam drama berjudul Fireworks of My Heart yang dibintangi oleh Yang Yang dan Wang Churan.

Sinopsis Drama The White Olive Tree

Dalam misi wawancara di Negara Timur yang bergejolak, reporter wanita dari Liang City Satellite TV, Song Ran (Liang Jie), menghadapi bahaya. Untungnya, ia diselamatkan oleh Li Zan, seorang insinyur bahan peledak asal China yang menjadi relawan di Negara Timur. Kelembutan dan hati murni Li Zan sangat menarik perhatian Song Ran.

Melalui beberapa interaksi dengan Song Ran, Li Zan juga menyadari bahwa meskipun ia terlihat lemah di luar, Song Ran sebenarnya berani dan kuat, dengan hati yang penuh keadilan dan kebaikan. Dengan cita-cita yang sama dan jiwa yang selaras, percikan cinta mulai muncul di antara mereka. Namun, serangan bom yang tiba-tiba menghentikan hubungan yang sedang berkembang ini.

Setelah kembali ke China, mereka mengalami masa sulit dalam hidup mereka dan bahkan kehilangan kontak. Keduanya mengalami penderitaan fisik dan mental, di mana Li Zan merasa bersalah dan menyalahkan dirinya atas kematian temannya yang mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkannya dalam serangan bom, sementara Song Ran terlibat dalam kontroversi akibat foto yang diambilnya selama serangan tersebut. Secara kebetulan, mereka bertemu kembali dan kehidupan mereka secara bertahap kembali normal. Bersama-sama, mereka menanam benih pohon zaitun putih.

x
Iklan