Horizontal Scroll Menu
Home » Film » Berita » Zhuang Da Fei Perankan Huang Rong dalam Film Baru, Netizen China Bereaksi Negatif

Zhuang Da Fei Perankan Huang Rong dalam Film Baru, Netizen China Bereaksi Negatif


Terakhir diperbarui pada 12/05/2023 oleh Timotius Ari

LayarHijau.com—Berbagai novel wuxia karya Jin Yong (Louis Cha) memang merupakan karya sastra klasik yang sering diangkat ke dalam berbagai serial drama, film dan bahkan video game.

Baru-baru ini terungkap jika sutradara ternama, Tsui Hark akan menggarap film baru berjudul The Legend of the Condor Heroes: Great Hero yang dibintangi oleh Xiao Zhan dan Zhuang Da Fei. Seperti yang diberitakan LayarHijau sebelumnya, film ini diangkat dari novel pertama dari trilogi The Condor Heroes yang memiliki judul yang sama.

Saat para netizen di China mengetahui jika Zhuang Da Fei terpilih untuk memerankan Huang Rong dalam film itu, mereka bereaksi negatif. Mereka beranggapan jika aktris itu tidak cocok memerankan Huang Rong, tulis koalasplayground.com. Seorang netizen di China bahkan berkomentar,” Kemiripan Zhuang Da Fei dengan Huang Rong adalah..mungkin jenis kelamin yang sama.”

Zhuang Da Fei

Zhuang Da Fei bukanlah satu-satunya wanita yang dikritik karena memperoleh peran dalam film yang diangkat dari novel wuxia karya Jin Yong. Michelle Chen juga memperoleh kritikan saat terpilih memerankan Xiaolongnu dalam drama The Romance of the Condor Heroes. Banyak masyarakat di China yang merasa jika penampilan fisik Michelle Chen tidak mirip sama sekali dengan Xiaolongnu yang digambarkan dalam novel.

Sedangkan terpilihnya Xiao Zhan sebagai Guo Jing memperoleh reaksi skeptis. Para netizen mempertanyakan alasan Tsui Hark memilih Xiao Zhan yang memiliki wajah tampan dan berkarakter lembut untuk memerankan sosok Guo Jing.

Para penggemar drama China di Indonesia yang belum pernah membaca novel Legend of the Condor Heros mungkin sulit memahami reaksi para netizen di China. Tapi masyarakat di China terutama generasi 80-an ke atas, tumbuh besar dengan novel-novel wuxia karya Jin Yong. Para penggemar wuxia di Indonesia juga akrab dengan novel karya sang penulis.

LayarHijau sendiri sudah berkali-kali membaca trilogi The Condor Heroes yang sudah diterjemahkan ke dalam novel berbahasa Indonesia dan bahkan dalam seri komik.

Dalam novel, Huang Rong adalah putri dari Huang Yaoshi, salah satu dari lima pendekar terhebat di China saat itu. Sang ayah dijuluki sebagai Si Sesat Timur karena karakternya yang esentrik. Sang ibu, Feng Heng meninggal segera setelah melahirkan Huang Rong. Dalam novel dia digambarkan memiliki kulit lebih putih dari salju, pesona yang tidak tertandingi oleh wanita manapun, dan kehadiran yang begitu mempesona hingga seseorang yang melihatnya akan merasa tersipu karena tidak bisa mengalihkan pandangan mata mereka.

Bila diterjemahkan ke dalam bahasa yang lebih sederhana, dalam novel Huang Rong digambarkan memiliki rambut panjang hingga ke pinggang, pipi bersemu merah, kulit lebih putih dari salju dan kecantikan yang tidak tertandingi.

Sementara Guo Jing dalam novel digambarkan memiliki alis yang tebal, dan mata yang besar. Wajah Guo Jing dikatakan biasa-biasa saja alias tidak tampan tapi juga tidak jelek. Tubuhnya tinggi dan besar dengan kulit yang gelap. Berbeda dengan sang istri yang sangat cerdas dan cerdik, Guo Jing dalam novel kerap digambarkan sebagai pemuda yang lambat mengerti alias bodoh, kurang pandai bicara dan polos. Keunggulan Guo Jing selain dari fisiknya yang kuat adalah sifatnya yang jujur dan baik.

Karakter dan penampilan keduanya juga mempengaruhi jurus kung fu yang mereka pelajari. Huang Rong diajari oleh gurunya, Hong Qigong, ketua partai pengemis dengan berbagai jurus yang memiliki gerakan sulit. Sedangkan Guo Jing diajari jurus yang lebih sederhana gerakannya tapi mematikan dengan memanfaatkan kekuatan fisiknya.

Menurut penafsiran kami, wanita yang kecantikannya melebihi atau menyamai Huang Rong dalam trilogi The Condor Heroes adalah Xiaolongnu. Dalam novel dia digambarkan memiliki kulit seputih salju, cantik, dan elegan melebihi wanita yang lain tapi memiliki ekspresi muka yang dingin dan acuh tak acuh.