Terakhir diperbarui pada 29/09/2021 oleh Timotius Ari
Pemerintah China mulai memberlakukan aturan yang lebih ketat untuk industri hiburan. Perilaku para selebritis di sana sekali lagi dikritik oleh media pemerintah Guang Ming Daily. Media milik negara itu mengkritik para artis yang menggunakan riasan tebal.
Dalam artikel mereka, Guang Ming Daily menuduh industri film dan televisi merusak moral masyarakat dengan mempromosikan para artis yang bergantung pada penampilan mereka untuk menutupi performa mereka yang kurang. Lebih jauh, Guang Ming Daily mengkritik para selebritis pria yang dianggap kebanci-bancian karena memakai eyeshadow dan lipstik, bukannya menampilkan image yang maskulin dan tegas.
[taxopress_relatedposts id=”1″]Media itu mencontohkan jika banyak selebriti dan idol yang seringkali memakai riasan tebal untuk menonjolkan ekspresi muka mereka sambil menggunakan pemeran pengganti dan filter untuk menyelesaikan syuting bagian mereka. Guang Ming Daily menuduh jika hal ini sudah berlebihan dan wajah alami banyak selebritis yang hampir tidak dikenali lagi.
- Bai Lu to Reduce Historical Drama Roles – Here's Why!
- Dylan Wang and Esther Yu Trend Over Hotpot Restaurant Posts
- Li Xian’s Hobby Gains Support from China’s Tourism Departments
- Liu Yuning Responds to Rumors of Starring in New Drama with Ju Jingyi
- Psychologist Comments on Zhao Lusi’s Reality Show, Be Myself
Menawarkan solusi, media itu mendorong para selebritis untuk lebih memperhatikan gaya dan baju mereka dan mengganti riasan tebal dengan penampilan alami untuk menonjolkan keterampilan dan bakat pribadi mereka.
Para netizen melihat sebuah tren di mana para selebritis pria memakai penampilan alami mereka supaya tidak dilabeli banci. Tapi media itu menulis jika maskulinitas datang dari dalam dan bukan sekedar mengubah penampilan. “Untuk memenuhi standar, bukan berarti pria harus mencukur kepala mereka dan menumbuhkan kumis atau jenggot. Menghapus blush kalian tidaklah sama dengan tidak memakai riasan,” tulis Guang Ming Daily.
Sumber: jaynestars.com