Terakhir diperbarui pada 27/03/2023 oleh Timotius Ari
“Tim kami sangat sangat profesional, ada tim khusus untuk syuting adegan ini. Saat syuting hanya ada sang sutradara dan cameraman dan para aktor. Kami memasang pembatas dari kain hitam. Tim dan kru yang tidak berkaitan diminta keluar ke ruang lain. Bahkan saat editing, ada voting tambahan. Sutradara akan memilih adegan mana yang perlu dibuang jika dianggap tidak patut, dan adegan mana yang dianggap perlu karena berkaitan dengan plot cerita secara keseluruhan. Jadi kru secara umum tidak melihat begitu banyak adegan,” terangnya.
Biasanya Banjong memakai monitor besar untuk melihat hasil rekaman secara langsung saat syuting. Yada menjelaskan saat syuting adegan CCTV, Banjong hanya memakai monitor yang kecil. Dia melarang semua kru yang tidak terkait adegan itu untuk berada di sekitar tempat syuting dan melihat prosesnya.
Yada juga membahas adegan di mana Mink kerasukan dan harus merobek kaosnya. “Lalu ada adegan yang tanpa baju, ya kan? Dalam (adegan itu) kaosnya harus dirobek. Prosesnya hampir sama. Ada pembatas kain hitam di tempat syuting. Hanya ada kameraman dan kru yang perlu. Kakak Banjong tidak banyak mengintervensi seperti biasanya, dia juga tidak membiarkan kru berdiri di depan monitor. Saat editing, saya punya hak untuk voting. Saya bisa memvoting lebih banyak. Dia (sang sutradara) memperlihatkan dulu adegan-adegan itu sebelum dilihat tim editing atau tim lainnya. Jadi benar-benar aman dan bisa membuat saya fokus pada akting,” terang gadis itu.
- After 15 Years, Yang Mi Fulfills Her Dream of Starring in a Zhang Yimou Film
- Trending, Paparazzi Suspect Lin Gengxin and Shi Ruiyi Are Living Together
- Mumu Film: Zhang Ruonan Discusses Her Role as a Sign Language Interpreter
- Zhang Ruonan’s Lipstick in The First Frost Goes Viral on Weibo
- Popular Hit: 3 Reasons Why "The Demon Hunter's Romance" Is a Success in China
