Terakhir diperbarui pada 02/08/2023 oleh Timotius Ari
LayarHijau.com—Sebuah artikel menarik ditulis oleh Lucas Shaw untuk media Bloomberg pada 3 Oktober 2022. Indonesia dikatakan sebagai pasar besar berikutnya untuk video online.
Saat perusahaan multinasional besar menghabiskan miliaran dollar untuk mengejar konsumen di China, Jepang, India dan Korea Selatan, perusahaan yang bergerak di bidang musik, gaming, video pendek dan film justru mentarget Indonesia, negara dengan populasi penduduk terbesar keempat di dunia.
Baca Juga
Mereka yang bergerak di bidang hiburan melihat jika Indonesia memiliki potensi pertumbuhan terbesar dibandingkan pasar manapun di Asia. Negara kita memiliki populasi muda yang besar dan ekonomi yang terus bertumbuh.
YouTube, Instagram dan TikTok memiliki pasar yang besar di Asia Tenggara. Paling tidak dalam jumlah pengguna. Menurut data Media Partners Asia (MPA), 80% jumlah tonton video di YouTube dan TikTok berasal dari Asia Tenggara.
Tapi terkait dengan video premium, Netflix dan Disney+ kalah dari aplikasi lokal di Indonesia. Menurut data MPA, aplikasi streaming yang berhasil mengalahkan kedua platform itu adalah Vidio. Jumlah pengguna Disney+ di Indonesia memang lebih banyak berkat kerja sama dengan Telkomsel. Tapi masyarakat di Indonesia menggunakan lebih banyak waktu menonton Vidio. Platform streaming itu saat ini memiliki 3,5 juta pelanggan di negara kita.