Terakhir diperbarui pada 29/03/2023 oleh Timotius Ari
LayarHijau.com—Sebelumnya seorang ahli spesial efek Hong Liang mengunggah video hasil editan dari adegan drama You Are My Glory di akun Douyin-nya. Dia mengganti wajah Yang Yang dengan wajahnya dalam adegan berciuman dengan Dilraba. Hasil akhirnya adalah sebuah video yang mengesankan jika dia berciuman dengan Dilraba Dilmurat.
Hong Liang baru-baru ini mengaku jika dia dipukuli oleh beberapa penggemar Dilraba setelah mengunggah video itu. Saat kasus ini diberitakan oleh media di China, kasus itu menimbulkan diskusi panas di internet.
Media Red Star News mewawancarai beberapa pengacara untuk membahas pandangan hukum terkait pengeditan video dengan teknologi deep fake ini. Seorang pengacara menyatakan jika mengedit video seperti ini bisa dianggap sebagai pelanggaran hukum dan menyebabkan kerusakan pada reputasi sang aktris. “Contohnya, orang yang tidak tahu tentang drama itu, mungkinkah mereka berpikir jika sang aktris benar-benar memiliki hubungan intim dengan artis efek spesial itu?” kata sang pengacara.
Beberapa pengacara percaya jika Hong Liang tidak hanya melanggar hak cipta, hak reputasi dan kepribadian tapi juga melanggar hukum keamanan jaringan di China dan juga melanggar hukum terkait ketertiban umum.
Saat Red Star News mencari akun Douyin Hong Liang, akun itu sudah tidak bisa ditemukan lagi. Tapi, seorang netizen menggunakan sebuah akun bernama Hong Liang untuk mengunggah sebuah video. Dia mengaku jika akun lamanya diblokir selama 15 hari.
Hong Liang menggunakan teknologi AI dan deep fake untuk mengedit wajahnya dalam video seolah dia mencium seorang aktris. Hal ini menarik perhatian terkait sisi hukum dari tindakannya itu.
Zhu Wei, wakil direktur the Communication Law Research Center di the China University of Political Science and Law berkata jika dari praktek hukum, saat ini belum ada kasus terkait penggunaan video deep fake dan dan spesial efek yang diklaim sebagai cabul. Tapi perilaku sang artis itu bisa dianggap kejahatan karena menimbulkan kegaduhan dan mengganggu ketertiban umum.
Pengacara Ma Lihong, seorang partner senior Beijing Deheheng Law Firm percaya jika sekalipun tidak ada kontak fisik dalam kasus ini, video itu bisa dianggap sebagai pelecehan. Berbeda dari kontak fisik secara tradisional, pelecehan secara siber juga disebut sebagai serangan seksual siber bisa lebih tersembunyi dan lebih merusak.
Sayangnya, Hong Liang belum minta maaf terhadap pihak terkait terkait videonya. Tapi, dia malah mengunggah video di Douyin yang menyatakan jika akunnya diblokir dan tidak akan ada masalah setelah 15 hari.
Sumber: Sina Entertainment News