Terakhir diperbarui pada 11/04/2023 oleh Timotius Ari
Sutradara:Adam Arkin, Guy Ferland, Seth Gordon, Ramaa Mosley, Millicent Shelton | Pemeran: Gabriel Basso, Luciane Buchanan, Fola Evans-Akingbola, Sarah Desjardins |
Genre: Aksi ketegangan | Jumlah Episode: 11 |
Cerita dan aksinya bisa lebih dioptimalkan
Summary
Serial ini memiliki beberapa elemen yang bisa dimanfaatkan supaya menjadi lebih menarik. Sayangnya para penulis naskah melewatkannya.
Sinopsis:
Agen FBI berpangkat rendah, Peter Sutherland bekerja di ruang bawah tanah Gedung Putih untuk menjaga telepon yang tidak pernah berdering hingga suatu malam telepon itu berdering dan menyeret Peter ke dalam sebuah konspirasi.
Review:
Ada banyak serial dan film yang membahas tentang agen FBI, CIA, dan mata-mata atau gabungan dari keduanya. Konsep yang ditawarkan serial ini tentang keberadaan Night Agent memang cukup menarik karena belum pernah dipakai oleh serial dan film lainnya.
Tapi jalan cerita drama ini sebenarnya bukan merupakan hal yang baru. Begitu pula penggambaran tokoh utama dalam serial ini sebenarnya juga sudah umum. Peter digambarkan sebagai sosok pria yang cerdas, kuat dan simpatik seperti para karakter utama pada umumnya. Sosok Rose Larkin bisa dikatakan sebagai sosok unik karena mewakili pelaku industri yang sedang tren saat ini yaitu startup teknologi di Silicon Valley.
Bila dilihat dari keseluruhan serial ini, bisa dikatakan The Night Agent dibuat dengan anggaran yang rendah. Tidak ada begitu banyak hal baru yang ditawarkan dalam hal penggunaan teknologi, adegan aksi maupun jalan cerita.
Tapi sekalipun demikian, sepertinya para penulis naskah mampu mengoptimalkan keterbatasan itu dan menawarkan beberapa hal yang mampu membuat para penonton tetap mengikuti jalan cerita serial ini.
Salah satu hal yang dimanfaatkan dalam serial ini adalah vibe atau nuansanya yang menyenangkan sekaligus misterius. Sosok dua pembunuh bayaran dalam serial ini, Ellen dan Dale yang diperankan oleh Eve Harlow dan Phoenix Raei juga merupakan karakter yang menarik.
Dale berkarakter tenang tapi mampu melakukan hal-hal kejam. Sementara pasangannya, Ellen terlihat seperti sosiopat yang emosional dengan kecenderungan terhadap kekerasan. Tapi serial ini juga membahas sisi humanis keduanya sebagai pasangan. Jadi kita tidak bisa sepenuhnya membenci keduanya dan penasaran bagaimana nasib akhir keduanya.
Sekalipun Peter adalah sosok karakter utama yang umum dijumpai dan sebenarnya bisa dianggap biasa atau normal, tapi justru sisi normal karakter itu yang membuat saya tertarik menonton serial itu sampai selesai. Serial itu mampu membuat saya merasa peduli dengan nasib Peter dan Rose ditengah konspirasi yang ada.
Selain itu, di tengah jalan cerita yang umum ini, penulis naskah masih mampu memberikan beberapa kejutan yang sempat saya duga tapi saya lewatkan. Menjelang pertengahan hingga akhir, kejutan demi kejutan yang tertata dengan rapi akhirnya membuat saya penasaran bagaimana nasib kedua karakter kita yang normal ini di tengah konspirasi yang tidak normal.
Sayangnya, The Night Agent tidak mampu memanfaatkan keberadaan Rose secara maksimal sebagai seorang hacker dan direktur sebuah startup teknologi keamanan. Kita hanya melihat Rose menggunakan keahliannya satu atau dua kali dalam cara yang sangat biasa.
Adegan aksi di dalam serial itu juga sudah umum terlihat. Serial ini gagal memanfaatkan konsep keberadaan Night Agent menjadi sebuah senjata dan memilih memakai pendekatan yang realistis dan normal dalam adegan aksinya. Tapi serial ini secara umum cukup menjanjikan dan para penulis bisa mengeksplorasi lebih dalam untuk season berikutnya jika tim produksi memutuskan memperpanjang serial ini.