Terakhir diperbarui pada 26/05/2023 oleh Timotius Ari
LayarHijau.com—Hal-hal kecil selalu menggerakkan Dilraba Dilmurat, seperti hembusan angin saat ia keluar dari pintu, animasi yang menyentuh hatinya, kata-kata dukungan dari sutradara, mawar di lemari ibunya, dan saat ia menonton matahari terbenam di atas laut. “Saya adalah seorang romantis,” katanya.
Dilraba sangat menyukai angin laut. “Baru-baru ini saya pergi ke pantai, dan menonton matahari terbenam selama dua hari berturut-turut,” katanya.
“Dari tahun lalu hingga sekarang, ini adalah hal yang paling menyentuh hati saya,”lanjutnya dilansir dari Elle.com. Ia menjelaskan bahwa ia duduk di pantai sendirian, tanpa berkata sepatah kata pun, sambil menonton matahari terbenam dari awal hingga akhir.
“Masih agak dingin di awal musim semi, dan anginnya kencang. Saya memasang earphone dan memutar musik. Perahu di laut, burung camar, dan orang lain di pantai, semuanya terlihat sangat jauh, dan semuanya begitu sunyi sehingga saya merasa seperti satu-satunya orang di dunia,” terangnya.
Deskripsinya tentang momen itu sangat hidup. “Matahari terbenam perlahan-lahan, dari kilatan kuning terang yang tiba-tiba, menjadi oranye, hingga akhirnya jatuh ke laut dengan suara ‘pop’, seperti kuning telur asin. Pada saat itu, di depan pemandangan yang luas, tidak ada yang penting lagi, baik itu kesuksesan, kegagalan, komentar orang lain, atau jalan buntu yang saya hadapi, semuanya tidak lagi layak disebutkan. Dibandingkan dengan matahari, mereka seperti gelombang kecil, jadi mengapa harus saya khawatir?” ungkap wanita cantik itu.
Setiap kali Dilraba memiliki sesuatu dalam pikirannya, ia selalu pergi ke pantai. Ia tidak ingat kapan itu dimulai, atau bagaimana ia mendapatkan ide tersebut. Ia berpikir mungkin karena kampung halamannya jauh dari laut, sehingga kata “laut” secara alami memberinya perasaan jarak, baik secara fisik maupun psikologis. Dan itulah mengapa setiap kali ia merasa perlu melarikan diri, ia akan memikirkan laut.
Ketika ia tidak bisa tidur, ia akan keluar dari tempat tidurnya, dan jika memungkinkan pergi ke pantai terdekat. Ia menggambarkan sensasi saat menginjakkan kaki di pantai berpasir pada pukul enam pagi, dan pancaran energi dari sinar matahari berwarna emas pucat yang menyinari tubuhnya, dan berkata “Melihat matahari terbit menghidupkan semangat saya untuk memulai hari yang baru”.