Horizontal Scroll Menu
Home » Serial TV » Berita » Ini Kisah Nyata di Balik Drama Hidden Love (Cinta Tersembunyi), Sayang Akhirnya Berbeda

Ini Kisah Nyata di Balik Drama Hidden Love (Cinta Tersembunyi), Sayang Akhirnya Berbeda


Terakhir diperbarui pada 01/08/2023 oleh Timotius Ari

LayarHijau.com—Drama yang dibintangi oleh Zhao Lusi dan Chen Zheyuan, Hidden Love (Cinta Tersembunyi) sudah tamat beberapa waktu yang lalu. Tapi kepopuleran drama itu masih tetap tinggi hingga saat ini.

Sekalipun drama baru Chen Zheyuan, The Princess and the Werewolf (Tuan Putri dan Manusia Serigala) tayang segera setelah berakhirnya Hidden Love, para penonton di China dan Indonesia masih gagal move on.

Dalam komentar di akun Instagram LayarHijau, banyak penonton drama itu di Indonesia yang mengungkapkan jika mereka masih gamon (gagal move on) dari drama itu. Mereka masih belum berminat menonton drama baru Chen Zheyuan. Bahkan ada yang merasa jika drama lain terasa hambar setelah tamatnya Hidden Love. Tidaklah mengherankan jika banyak penonton di Indonesia yang mengulang menikmati drama itu hingga berkali-kali.

Menurut pemberitaan Sohu, drama ini diangkat dari novel Can’t Hide Secretly karya Zhu Yi. Novel itu diadaptasi ke dalam versi manhua (komik China) dan baik versi novel dan manhua-nya populer di negara itu.

Dalam catatan tambahan novel itu, yang bisa kalian baca di sini, Zhu Yi mengungkap alasan atau inspirasi di balik cerita novel itu. Rupanya novel itu ditulisnya berdasarkan pengalaman pribadinya sebagai seorang remaja.

Suatu ketika, saat dia pulang untuk makan siang, dia bertemu dengan dua teman kakaknya yang sedang mengikuti ujian masuk universitas.

“Ketika saya menulis ‘Losing to Love’, saya sudah menentukan judul artikelnya. Pada saat itu, saya memikirkan kedua karakter ini, tetapi saya tidak tahu persis apa yang harus saya tulis. Hingga September tahun lalu, saya tiba-tiba teringat akan seseorang, dan kemudian secara samar-samar menetapkan prototipe cerita ini. Sebelum saya masuk SMA, saya makan siang di rumah karena sekolah dekat dengan rumah,” tulis Zhu Yi dalam catatan tambahan.

“Ketika kakak laki-laki saya mengikuti ujian masuk perguruan tinggi, ruang ujian berada di sebuah SMA di dekat rumah saya. Pada saat itu, dia membawa pulang dua teman sekolah. Saya tiba di rumah lebih lambat dari mereka. Ketika saya masuk pintu, saya terkejut ketika melihat kedua saudara asing itu, dan segera menyadari bahwa salah satunya sangat tampan. Dia tinggi, dengan fitur tajam dan senyum yang bersih,” lanjutnya.

“Pada saat itu, hati saya berdegup kencang, dan saya merasa malu tanpa alasan yang jelas. Setelah saya menyapa mereka, saya tidak berbicara lagi, dan saya tidak bisa menahan diri untuk diam-diam melihat ke arahnya di meja makan. Selama beberapa hari berikutnya, saya akan bertanya tentang orang ini dengan tenang seperti Sang Zhi, tetapi saya takut untuk terlihat sombong, jadi saya tidak berani melanjutkan setelah bertanya beberapa kata, dan terus memikirkannya sejenak, dan kemudian karena saya tidak pernah melihatnya sebelumnya, dan saya lupa tentangnya selama tiga menit lagi. Ini hanya seperti itu saja. Sekarang kakak laki-laki saya tidak menghubungi teman laki-laki ini dalam waktu yang lama, dan saya tidak ingat seperti apa orang ini. Tetapi ketika saya sedang ngobrol dengan teman-teman saya pada hari itu, ketika saya tiba-tiba teringat akan orang seperti itu, saya ingin menulis cerita seperti itu tanpa alasan,” ungkapnya.

Sekalipun kisah nyatanya tidak berakhir bahagia seperti dalam novel dan drama, Zhu Yi memiliki harapan kenapa dia memakai ceritanya sebagai inspirasi untuk novelnya.

Cerita ini tentang seorang gadis bernama Sang Zhi yang naksir pada Duan Jiaxu, yang jauh lebih tua darinya. Sang Zhi sangat berani dan penakut sekaligus, takut orang lain mengetahui perasaannya yang sebenarnya. Ketika dia mengetahui bahwa Duan Jiaxu memiliki pacar, dia lari mencari dia dan mencari jawaban.

Melalui kisah nyatanya, penulis berharap dapat menggambarkan pengalaman cinta murni dan panas yang banyak dialami oleh wanita di masa mudanya. Penulis berharap bahwa para pembaca wanita dapat terhubung dengan karakter Sang Zhi dan merasakan keberanian dan ketakutan yang dia hadapi dalam mengungkapkan perasaannya. Penulis juga ingin memberikan harapan kepada para pembaca bahwa segala sesuatu yang mereka berikan dalam cinta mereka akan mendapatkan imbalan, dan bahwa mereka mungkin akan menemukan cinta sejati di masa depan.