Horizontal Scroll Menu
Home » Serial TV » Berita » Ending Drama A Journey to Love Dikritik Para Penonton di China

Ending Drama A Journey to Love Dikritik Para Penonton di China


Check Out Our English Version! Go to English Version

Terakhir diperbarui pada 22/12/2023 oleh Timotius Ari

LayarHijau.com—Drama A Journey to Love yang dibintangi oleh Liu Shishi dan Liu Yuning merupakan drama wuxia yang populer. Drama itu tayang di iQiyi China dan Viu Indonesia. Para penonton di China bisa membeli paket ekspress (fast track) untuk menonton beberapa episode hingga episode terakhir sejak 18 Desember 2023.

Pada 18 Desember 2023, Cecilia Liu Shishi membahas karakternya di Weibo. “Lima keinginan Ruyi dalam hidupnya. Pertama supaya kebenaran menjadi jelas dan hidup untuk kebaikan. Kedua supaya pakaian merahnya meninggalkan nama, dan burung putih terbang tinggi. Tiga, supaya perang berhenti dan dataran tengah menjadi damai. Keempat supaya orang-orang yang dia kasihi menjalani hidup mereka. Dan terakhir keinginan semua orang supaya pelana perak bersinar pada kuda putih, bercahaya seperti bintang jatuh,” tulisnya seperti dilansir dari channel YouTube Marcus Here.

“Dunia itu luas, jika kita cukup beruntung untuk bertemu satu sama lain, saya akan berharap yang terbaik untuk kalian dengan bunga kuning. Selamat tinggal,” tutupnya.

Liu Yuning juga membagikan beberapa foto di Weibo. “Peraturan yang sama dengan yang sebelumnya. Akhir drama sudah tiba. Mari kita bahas. Saya hanya memerankan sedikit karakter selama ini tapi saya menyukai mereka semua. Untuk saya, Ning Yuanzhou memiliki sesuatu yang istimewa. Karena dia pintar, dia bisa melihat dengan jelas di tengah kekacauan pemerintahan, lewat sifat keegoisan dan kemunafikan mereka yang berkuasa. Karena dia bertanggung jawab dia menanggung beban ketidakbersalahan saudara-saudaranya, keadilan bangsanya dan kebahagiaan rakyat. Perjalanan ini dengan Ning Yuanzhou ..membuat saya lebih bertekad dalam menempuh jalan yang saya ambil,” tulisnya.

Dia juga berterima kasih pada semua penonton drama itu, pencipta drama, kru dan para pemain. Menurut ulasan awal para penonton di China terhadap ending drama itu tidaklah positif. Beberapa netizen di China berkata ending atau akhir drama itu membuat ratingnya di Douban turun baru-baru ini. Beberapa minggu yang lalu, drama itu memiliki rating di Douban sebesar 7,5. Sekarang, rating drama itu hanya 6,7 poin.

Salah seorang blogger di China menulis di Weibo, “ Para penonton mengeluhkan ending yang buruk, para karakter runtuh dan editing yang buruk. Banyak penonton merasa jika drama itu memiliki kepala harimau tapi ekor ular (artinya awal yang baik tapi sebuah sebuah akhir yang buruk) dan dianggap sebagai sebuah penipuan.”

Kata-kata sang blogger ini sepertinya memang kasar. Sedangkan menurut pemberitaan media Taiwan, Upmedia, ending drama itu sempat membuat rating drama naik tapi diikuti dengan perdebatan dan pertengkaran sengit di antara penggemar Liu Shishi dan Liu Yuning. Pemicu perdebatan itu adalah beberapa gambar yang diduga naskah asli drama itu yang beredar di internet di China. Kubu kedua penggemar marah karena membaca yang diduga sebagai bocoran naskah asli itu ternyata berbeda dengan cerita yang ada dalam drama. Ada banyak adegan yang dipotong dan dirubah. Masing-masing pihak saling menuduh. Tapi belum bisa dipastikan apakah foto-foto yang diklaim naskah asli itu memang benar naskah asli.

Apakah kalian sudah menonton drama ini hingga akhir? Bagaimana pendapat kalian?